EP 17 - 2 : INGIN MELUAPKAN SEGALANYA

308 17 0
                                    

 “Sebenarnya ada apa sih antara kau dan Biksu Besar Soo Bo Ri?” Sun Mi ingin tahu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Sebenarnya ada apa sih antara kau dan Biksu Besar Soo Bo Ri?” Sun Mi ingin tahu. Dia menengadah ke arah Son Oh Gong yang duduk di kursi tinggi yang menghadap bagian bulat langit-langit kamarnya yang terbuat dari kaca.

“Bukan apa-apa,” kata Oh Gong.

“Kau bertengkar dengannya ya?”

“Aih, aku marah, jadi ya ... aku ngamuk gitu deh di depan para dewa.” Oh Gong tak bisa menghindar lagi dari pertanyaan itu. Cukup sampai di sana, Oh Gong menceritakannya.

Oh Gong membelokan cerita, “Sepertinya aku tidak akan bisa balik ke Surga. Tak masalah, kan?”

“Masalah,” kata Sun Mi, “Harusnya kau ajak aku juga ke sana. Banyak yang mau kubicarakan padanya.”

Oh Gong mendengarkan.

“Sekarang kalau marah, aku juga bisa melempar atau menghancurkan benda-benda. Ah, aku juga mau meluapkan segalanya.” Sun Mi pun terduduk cemberut di tepi ranjang Oh Gong.

“Okeh. Lain kali kau akan kuajak,” kata Oh Gong. “Kecepatan adalah inti dari meluapkan emosi. Hancurkan apa pun yang terlihat olehmu.”

“Ya, aku HARUS menghancurkan segalanya. Terutama yang berani mengganggu Oh Gong-ku, TIDAK AKAN kubiarkan.” Sun Mi sungguh menggebu-gebu.

“Wah, aku jadi lega nih,” Oh Gong bangga.

“Aku juga kan sekarang punya ini,” Sun Mi memamerkan cincin di jarinya. “Coba kau sebut namaku,” pintanya, semangat.

“Jin Sun Mi.” Oh Gong mengabulkan keinginannya.

Sun Mi mendesah lemas. “Ah, tapi ... aku tidak bisa muncul TRING, begitu di depanmu.”

“Kau mau begitu?” tanya Oh Gong.

“Yah, kalau bisa sih mau.” Sun Mi membayangkannya dan pasti akan menyenangkan sekali kalau dia benar-benar bisa melakukan itu.

Dan “Eh?” Son Oh Gong menghilang dari kursi tinggi. Langit malam di atas atap kaca tiba-tiba berputar pusing, lalu ... “Jin Sun Mi,” suara Oh Gong terdengar hanya di telinga Sun Mi. Tiba-tiba Sun Mi berada di kamarnya sendiri.

“Oy,” Oh Gong menghentikan ketakjuban Sun Mi atas kejadian barusan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Oy,” Oh Gong menghentikan ketakjuban Sun Mi atas kejadian barusan. Dia tiduran santai di ranjang. Katanya, “Karena aku memanggilmu, kau langsung muncul di sini.”

“Kan kau yang membuatnya begitu,” Sun Mi tahu. “Tapi ... rasanya tetap menyenangkan. Jadi, kapan pun kau membutuhkanku, panggil saja aku.”

“Serius nih? Kapan pun aku boleh memanggilmu? Ke mana pun ... dan apa pun yang kumau, semuanya boleh?” Oh Gong meraba-raba ranjang Sun Mi.

Sun Mi melotot kaget.

Oh Gong menunggu jawabannya.

“Aih, maksudku ... telepon dulu atau kirim pesan dulu begitu,” Sun Mi menarik kata-katanya yang sebelumnya. Akan sangat bermasalah kalau Oh Gong memanggil dirinya untuk bermuslihat, sedangkan dirinya sama sekali tidak siap.

Oh Gong mendesis lucu. Lalu katanya, “Memindahkanmu itu melelahkan dan agak sulit. Daripada itu, mending kau saja yang sebut namaku, tak usah takut.”

Tapi Sun Mi masih merasa takut.

“Sebut namaku dan aku akan meredakan ketakutanmu,” kata Oh Gong, hangat.

Rasanya Sun Mi tak akan bisa melakukan itu. “Son Oh Gong, benarkah kau tidak mau melepaskan geumganggo itu? Tak masalah? Aku hanya harus melepaskannya. Dengan begitu, semua perasaanmu itu akan menghilang dan kau tidak akan berada dalam bahaya karenaku.”

Oh Gong menatap geumganggo di tangannya, “Benarkah perasaanku akan menghilang? Semuanya?”

Jika bisa, Sun Mi tak ingin itu terjadi.

“Kau yakin pasti begitu, kan? Aku juga yakin itu,” kata Oh Gong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Kau yakin pasti begitu, kan? Aku juga yakin itu,” kata Oh Gong. Lalu dia melanjutkan, “Tapi sepertinya aku benar-benar gila. Aku malah semakin menyukaimu. Kau yang hanya terdiam seperti ini pun, di mataku kau terus menjadi semakin cantik. Benarkah semua ini akan menghilang begitu saja? Kau percaya itu?”

Sun Mi menghirup napas dalam-dalam. “Sebelumnya itu memang terdengar sangat menyedihkan, tapi sekarang aku malah lega karenanya. Karena ada cara untuk melepaskan segala perasaanmu itu.”

“Ya,” Oh Gong akan menerimanya. “Kalau nanti kau memanggilku dan aku tidak datang, artinya semua perasaanku itu sudah menghilang.”

Sun Mi menahan diri.

Oh Gong tak bisa melanjutkan percakapan ini lagi. Katanya, “Untuk sementara ini, aku akan sibuk. Apa pun yang kulakukan, jangan terkejut. Aku pergi.”

Dalam sekejap, Oh Gong menghilang dari pandangannya. Sun Mi tak bisa bercakap lebih lama lagi dengannya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Where stories live. Discover now