A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]

EP 05 - 7 : 1938 YANG TELAH BERLALU

Ma Wang dan Sun Mi telah berganti gaya berpakaian, mengikuti trend di tahun 1930-an. Ma Wang bercirikan topi panama dan kacamata bulat, sedangkan Sun Mi bercirikan topi mungil berjaring di kepalanya. Mereka keluar dari toko pakaian paling terkenal era itu.

Sun Mi takjub melihat-lihat suasana kota. Ma Wang menjelaskan banyak hal padanya, salah satunya adalah film bisu yang terkenal pada era itu. Ma Wang menawarkan, “Mau nonton dulu?”

“Kita tidak punya banyak waktu. Kita harus cepat.” kata Sun Mi, tegas.

“Kau pasti ingin sekali menonton film di dunia luar sana.” Ma Wang menyerempet topik pembicaraan.

Sun Mi tersipu. “Itu ... film kesukaan saya.” ucapnya, setengah bohong. “Oh! Ngomong-ngomong, bagaimana rupa hantu anak Jepang itu?”

Ma Wang langsung menjawab, “Dia seorang gadis kecil kira-kira umur delapan tahun dan memakai kimono merah.” Ma Wang ingat, “Mungkin ini tidak banyak membantu, tapi kau cobalah lihat ya?” Ma Wang memperlihatkan gambar cakar anjing karya Sekretaris Ma.

“Oh, kalau begini saya mengerti!” seruan Sun Mi mengherankan Ma Wang: apanya yang mengerti? Sun Mi menjelaskan, “Ciri-cirinya sangat jelas. Kimono merah bunga-bunga, rambut yang dipotong pendek, wajah bulat, mata besar, dan tahi lalat di bawah mata kirinya.”

Oh, begitulah cara membaca gambar cakar anjing ini. Ma Wang kagum pada Sun Mi.

Sun Mi berpikir, “Kimono bunga-bunga seperti ini pasti harganya cukup mahal di era ini. Bagaimana kalau kita cari toko kimono dulu?”

“Ide yang bagus. Di era ini ... toko kimono ada di ...” Ma Wang menggali ingatannya, “Oh, di ujung jalan sana! Karena sedikit jauh, mari kita naik kereta manual saja.”

Sun Mi setuju. Dia dan Ma Wang menunggu kereta di jalurnya yang ada di tengah kota. Sun Mi terus saja dibuat takjub oleh keunikan era ini. Dia tak sadar: sesuatu sedang menghipnotis Ma Wang di seberang jalan.

Sun Mi naik sendirian ke dalam kereta. Sedetik kemudian, dia sadar: Ma Wang masih berdiri di tepi jalan. “Ma Wang-nim! Ma Wang-nim! Ayo cepat naik!”