EP 18 - 6 : SELEKSI ORANG-ORANG JAHAT

326 15 0
                                    

Ah Sa Nyeo datang ke Bar Peri Ha, karena dipanggil oleh Son Oh Gong

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ah Sa Nyeo datang ke Bar Peri Ha, karena dipanggil oleh Son Oh Gong. Tanpa disilakan, dia langsung duduk di kursi yang menempel pada meja bar, di hadapan Jenderal Es yang sedang mengurus gelas-gelas.

“Lama tak jumpa ya?” sapanya, dingin. “Tempat ini kau ambil alih rupanya,” komentarnya.

“Ini adalah tempat kesayangan adik saya.” Jenderal Es merasa Ah Sa Nyeo harus tahu itu.

Ah Sa Nyeo memberi tahu, “Son Oh Gong yang memintaku datang ke sini. Kau tahu, kan? Sekarang kita di pihak yang sama.”

“Saya tahu,” kata Jenderal Es.

Ah Sa Nyeo celingukan mencari Son Oh Gong. “Padahal banyak yang harus dibicarakan. Kenapa dia belum datang ya?” Ah Sa Nyeo tak bicara dengan Jenderal Es.

Jenderal Es memberi tahu, “Dewa Agung tidak akan datang. Dia berpesan, katakan saja semuanya pada saya dan saya akan menyampaikannya.”

Ah Sa Nyeo kecewa. “Padahal aku ingin bercerita langsung tentang pertemuanku dengan Sam Jang hari ini,” gumamnya, selagi Jenderal Es menuangkan minuman ke dalam gelas kertas.

Jenderal Es menyodorkan gelas itu pada Ah Sa Nyeo.

Ah Sa Nyeo tak yakin, benarkah ini disuguhkan untuk dirinya? Maka Ah Sa Nyeo bertanya, “Masih banyak gelas yang kosong, kenapa memakai gelas ini?”

“Semua yang ada di sini adalah benda kesayangan adik saya. Saya tidak mau Anda menyentuhnya.” Jenderal Es bersikap tegas sekali.

Ah Sa Nyeo amat tersinggung karenanya, tapi ... sudahlah, dia tidak akan membahasnya. Tanpa sedikit pun meneguk minuman dari gelas murahan itu, Ah Sa Nyeo mengatakan segala keperluannya pada Jenderal Es.

 Tanpa sedikit pun meneguk minuman dari gelas murahan itu, Ah Sa Nyeo mengatakan segala keperluannya pada Jenderal Es

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Jenderal Es menyampaikannya pada Son Oh Gong dan Sa Oh Jeong di sofa ruang kerja Oh Gong di penthouse. Katanya, “Untuk ritual pembangkitan naga, diperlukan beberapa benda. Seperti pada ritual untuk menempatkan jiwa adik saya di tubuh saya, benda-benda tersebut akan ditaruh di suatu altar. Benda-benda itu adalah yang melambangkan penghormatan terhadap Raja. Batu yang bercahaya menerangi dunia, lonceng yang bunyinya terdengar oleh seluruh dunia, dan pedang yang tajamnya disegani oleh seisi dunia.”

A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora