EP 09 - 3 : ANJING SETIA

403 25 0
                                    

“Satu saryeong hilang

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

“Satu saryeong hilang. Cucu pemilik Toko Serba Ada menghilangkannya.” Ma Wang sedang memberikan tugas lain pada Oh Gong, sambil menikmati segelas anggur. Mereka membicarakannya di sofa ruang tengah.

“Saryeong itu ... lonceng hitam yang suka dibawa-bawa oleh Malaikat Maut, kan?” Oh Gong hanya bisa menikmati wangi anggur, tanpa bisa meneguknya.

“Iya. Lonceng itu memberi tahukan takdir yang sangat mengerikan. Akan sangat berbahaya kalau sampai jatuh ke tangan manusia. Kalau benda itu kita temukan, aku akan dapat poin tambahan. Hohohohoho.” Ma Wang sudah membayangkan poin tambahan yang akan diperolehnya karena lonceng itu.

Tiba-tiba Oh Gong kehilangan selera minum. Dia menaruh gelas anggurnya di meja. Katanya, “Jadi maksudmu, kau akan meminta bantuan Sam Jang cuma untuk mencari benda yang hilang, begitu?”

Tegukan minum Ma Wang jadi tidak mengenakan. Gelas anggur Ma Wang pun ditaruh di meja dengan gebrakan. “Aku? Untuk mencari benda penting semacam itu, mending aku suruh Sekretaris Ma saja deh.” Ma Wang gengsi.

“JANGAN membuat Sam Jang menyentuh benda sial semacam itu. Okeh?” Oh Gong mengingatkan.

“OKEH!” Ma Wang tidak takut pada ancamannya. Dia hanya monyong-monyong.

Namun Sun Mi sudah terlanjur menyentuh benda itu, dan malah mendekapnya setiap ada kesempatan. “Benarkah dia adalah belahan jiwaku?” gumamnya, sambil tersipu.

 “Benarkah dia adalah belahan jiwaku?” gumamnya, sambil tersipu

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Secangkir teh dinikmati oleh Biksu Besar sebelum menyampaikan tujuan kedatangannya ke kantor agensi

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


Secangkir teh dinikmati oleh Biksu Besar sebelum menyampaikan tujuan kedatangannya ke kantor agensi. Dia dan Ma Wang duduk di sofa, sedangkan Sekretaris Ma berdiri setia mendampingi majikannya.

Biksu Besar bercerita, “Belakangan ini banyak laporan dari Malaikat Maut, katanya: banyak jiwa anak-anak yang menghilang.”

Ma Wang berpikir, “Hm ... sepertinya ada kemunculan arwah jahat yang suka mencuri jiwa anak-anak.” dan dia menyeruput tehnya.

Biksu Besar setuju, “Aku juga berpikir begitu. Maka itu, aku ingin kau mengurusnya. Tapi ... apakah itu tidak masalah bagimu?”

“Memangnya kenapa?” dan sekilas setelah pertanyaan itu diajukan, Ma Wang tahu kemungkinan jawabannya. Cangkir teh segera diserahkannya ke meja, dengan terkejut. “Apakah ... menurut Anda itu adalah perbuatan Na Chal Nyeo?” tebaknya.

“Bukankah Na Chal Nyeo adalah arwah jahat pemakan jiwa anak-anak?” kata Biksu Besar.

Ma Wang emosi, “Tapi dia sudah ditangkap dan sedang menjalani hukuman.”

“Aku tahu,” kata Biksu Besar. “Ini bukan perbuatan Na Chal Nyeo. Hanya saja ... aku khawatir, misi ini akan mengingatkanmu pada kejadian sebelumnya.”

“Cih,” Ma Wang mendesis. “Kalau Anda begitu khawatir terhadap saya, maka berikanlah poin yang tinggi setelah saya berhasil menangkap arwah jahat itu.” dan Ma Wang bangkit dari sofa, dengan marah.

Biksu Besar terkekeh. “Menyinggung Na Chal Nyeo sedikit, dia LANGSUNG jadi begitu. Hahaha. Aku mau teh lagi dong?” katanya.

“Tidak ada, dan tidak akan saya berikan. Silakan pergi.” Sekretaris Ma menghormat dengan tidak sopan pada Biksu Besar. Dia benar-benar berada di pihak majikannya.

Biksu Besar geleng-geleng kepala, “Setia betul itu Anjing.” gumamnya.

Foto-foto Bu Ja telah sampai di tangan yang salah

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Foto-foto Bu Ja telah sampai di tangan yang salah. Niatan Pria Botak dan Pria Berambut untuk menutup mulut dan menyelesaikan segalanya dengan damai, nampaknya telah gagal. Kang Dae Sung telah tahu dan telah bertemu dengan gadis yang tertabrak mati olehnya. Dan dia menyuruh orang lain untuk mencari tahu lebih dalam tentang itu.

“Jung Se Ra masih hidup, hilang ingatan, dan kini menjadi trainee di Lucifer Entertainment.” Kang Dae Sung bukan sedang melaporkan hasil pencarian informasinya pada Pria Botak dan Pria Berambut.

Pria Botak tak berani mengangkat kepalanya. “Maaf, kami tidak melaporkan pada Anda bahwa anak itu masih hidup,” katanya.

“Yah, tak masalah.” Kebaikan Kang Dae Sung terasa menakutkan. “Anda berdua juga pasti terkejut, kan? Tiba-tiba saja mayat anak itu menghilang.” Dia sudah mendengar cerita Pria Botak dan Pria Berambut tentang hal yang terjadi di hari penguburan mayat. Dia menambahkan, dengan seram, “Intinya, apapun kesalahan yang terjadi pada hari itu ... tidak disengaja, bukan? Terima kasih atas kerja samanya, dan kita tak perlu bertemu lagi untuk selanjutnya.”

Maka, Pria Botak dan Pria Berambut dipersilakan pulang dengan lapang. Keduanya memiliki pemikiran yang berbeda.

Pria Berambut mengelus dada, “Syukurlah. Kukira, upah kita akan ditarik kembali atau apa. Yah, orang berpendidikan memang berbeda.”

Pria Botak menggulirkan pemikirannya, “Tapi ... entah kenapa aku tidak tenang. Kita harus hati-hati.”

Dan pemikiran Pria Botak benar. Kang Dae Sung memang tidak akan bertemu lagi dengan mereka, dalam artian: dia akan menyingkirkan mereka, untuk selamanya. Dia ... akan membunuh mereka.

Satu hal yang tidak Kang Dae Sung mengerti: Bagaimana bisa anak itu masih hidup? Apakah karena saat itu dia sedang mabuk, jadi tidak bisa melihat dengan benar keadaan anak itu? Ah, dia sungguh tidak mengerti.

“Anak itu ... akan diapakan?” tanya bawahannya, seorang pria yang selalu berdiri diam di sampingnya—seperti Sekretaris Ma di samping Ma Wang.

“Kita awasi saja dulu,” perintah Kang Dae Sung.

“Baik,” jawabnya.

“Baik,” jawabnya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora