Chapter 85

103 16 45
                                    








Pagi itu Perusahaan Uchiha lebih sibuk dua kali lipat dari biasanya. Sang pemilik Perusahaan, Uchiha Madara, harus terjun langsung kedalam rapat kerja yang seharusnya bukan dia saat-nya untuk mempresentasikan sebuah gagasan.

Pagi ini, seharusnya Madara duduk di ruangannya dan memeriksa beberapa dokumen. Madara sudah mempercayakan semua tentang rapat hari ini pada anaknya. Tapi sepuluh menit yang lalu Zetsu memberi kabar jika orang yang seharusnya memimpin rapat kali ini tidak bisa datang karena ada urusan mendadak.

Madara dibuat bingung sekaligus kesal karena tak melihat batang hidungnya, terpaksa dia yang langsung terjun menghadapi para kolega bisnis. Sebenarnya dia juga tidak mengerti urusan mendadak apa yang dimaksud oleh Obito.

Setelah rapat selesai, pria berambut panjang itu masih tidak habis pikir mengapa Obito belum kunjung datang juga.

Madara berdecak dan berjalan ke arah bangku yang sedang diduduki oleh tiga orang. Tiga orang tersebut tak lain dan tak bukan adalah dua putranya yang baru saja masuk kedalam dunia kerja. Sementara yang satu adalah seorang yang bekerja sudah lama disini. Zetsu, sedang memberi beberapa penjelasan pada Shisui dan Itachi.

"Ya, Bos?" Zetsu bertanya saat melihat sang Bos berdiri didepan mereka.

"Zetsu, Obito bilang apa saja tadi?" Tanya Madara. "Masalahnya, setelah jam istirahat nanti, akan ada rapat lagi. Kau sendiri yang bilang bahwa dia yang membawa dokumennya."

Zetsu menunduk patuh. Memang yang dikatakan Madara seratus persen benar. "Obito-sama tidak bilang apa-apa lagi Bos. Dia hanya bilang datang telat karena ada urusan penting."

Mendengar percakapan kedua orang itu, Itachi menoleh. Ekspresinya datar. "Obito ini gimana sih Pa? Kalau nanti rapat lagi, terus dia belum dateng gimana?"

"Kakakmu ini gimana sih Chi?" Madara menghela napas berat dan ikut duduk disebelah mereka. "Kemarin bilang ke Papa, bisa-bisa aja gantiin Papa presentasi. Sekarang, malah nggak dateng."

"Parah si Obito Pa. Kalau nggak ada Papa, ini rapat bisa berantakan Pa." Tambah Itachi setuju.

"Chi," Shisui yang sedari tadi diam akhirnya membuka mulutnya. Ia menepuk bahu Itachi dan menggelengkan kepalanya.

"Yaudah Pa, kita balik dulu ke ruangan kita ya." Itachi sedikit mengabaikan Shisui dan beranjak dari kursi. Shisui pun ikut beranjak.

Madara hanya mengangguk. Menatap kedua putranya yang keluar dari ruangan.

Shisui dan Itachi berjalan di koridor. Disana banyak para pekerja kantor yang sedang berlalu lalang. Mereka berogeji sebentar pada Shisui dan Itachi, mereka tahu betul siapa dua pria berambut hitam tersebut. Beberapa di antara mereka yang merupakan pekerja wanita menangkap pesona dari ketampanan kedua pria itu. Pipi mereka merona merah.

















My Daddy Madara


















"To.. kamu ke kantor aja, nanti masalah ini Mama sama Rin yang urus."

Mei menatap seorang pria yang memasang wajah cemas sejak tadi sebelum berangkat ke kantor. Pria itu nampak cemas melihat seorang anak kecil yang sedang terbaring tak berdaya di atas bed.

Obito tak menjawab. Kekhawatiran tak terhingga nampak jelas di sepasang onyxnya. Sebelah tangannya terulur untuk memegang kening sang bocah kecil yang panas.

Sungguh, dia tak mengerti mengapa tiba-tiba saja pagi ini Mamoru sakit. Padahal kemarin malam, anaknya itu masih sempat bermain dengan Fumiko. Dia ingat.. semalam bocah itu sempat mengeluh kedinginan membangunkannya dan Rin. Alhasil, dirinya dan Rin menemani Mamoru tidur bertiga.

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now