Chapter 155

85 16 63
                                    










Aktivitas keluarga Uchiha kembali seperti semula dan tak jauh-jauh dari bekerja. Salah satu putra Madara yaitu Shisui masih belum bisa masuk ke kantor lantaran mengurus Kagura yang baru saja melahirkan. Setidaknya Shisui diperbolehkan libur satu minggu untuk membantu penyembuhan proses sang istri.

Hari ini sedikit berbeda dari biasanya. Shisui yang tidak hadir ke kantor menambah beban bagi salah satu adiknya. Lagi dan lagi Itachi pulang telat dari bekerja hingga pukul sebelas malam. Tentu saja hal ini membuat Izumi khawatir.

Memang tugas Shisui sering mondar-mandir ke luar kota, dan sekarang Itachi untuk sementara waktu menggantikan tugas Shisui. Izumi tidak habis pikir dengan jalan pikiran ayah mertuanya, mengapa tidak mencari orang lain saja untuk menggantikan tugas Shisui?

Saat itu Izumi menunggu kepulangan suaminya di ruang makan. Entah kenapa untuk malam ini perasaannya menjadi tidak enak. Ya, Izumi paham jika Itachi juga pulang telat seperti kemarin-kemarin, tapi untuk malam ini rasanya aneh.

Izumi sudah menyiapkan menu-menu favorit Itachi yang belum tersentuh siapapun. Hujan di luar sana pun menambah kegelisahannya. Astaga, Kami-sama.. apa yang terjadi pada suaminya?

"Itachi belum pulang, Izumi?"

Suara berat seorang pria membuat Izumi menoleh. Ternyata Sasuke yang turun ke dapur hanya untuk mengambil camilan. Namun setelah mendengar jawaban dari Izumi, Sasuke langsung ikut khawatir.

"Kok belum?" Sepasang onyx itu menyiratkan kecemasan. Segera dia batalkan niatnya untuk mengambil makanan di kulkas. Sasuke dudukkan dirinya di meja makan.

"Ditelpon juga nggak diangkat, Sas. Aku khawatir Itachi-kun kenapa-kenapa. Sekarang udah larut."

"Aku susul ke kantornya gimana?" Sahut Sasuke cepat.

Izumi menggeleng tak yakin, jika ada di kantor Izumi tanpa pikir panjang menelpon nomor kantor ruangan Itachi. Namun kenyataannya sang suami itu sedang mengurus proyek yang katanya berada di luar kota.

"Itachi-kun nggak di kantor, Sas.. Kakakmu sempat cerita sama aku kalau dia pulang telat karena mau ngurus proyek ke luar kota. Itachi-kun bilang kalau kemungkinan dia pulang jam sembilan. Tapi kenapa sampai jam sebelas begini belum pulang?"

Izumi semakin gusar. Kedua tangannya mengepal sesekali menggigit jarinya. Sasuke membulatkan matanya mendengar penjelasan itu, segera dia merogoh kantong celananya.

"Coba aku telpon dia," Sasuke segera mencari kontak telpon Itachi di ponselnya dan menelponnya. Izumi pun tahu jika usaha Sasuke akan sia-sia karena dia sudah melakukannya sebelumnya.

Nomor yang anda hubungi tidak ada aktif.

Sasuke membeku. Dadanya seketika bak di hantam oleh benda berat hingga membuatnya berhenti bernapas sedetik. Ada apa dengan kakaknya?

Jika menelpon Obito dan mendapati suara seperti ini, mereka tak terkejut. Tapi ini.. Itachi?

"Izumi, kayaknya ada yang nggak beres. Gimana kalau kita minta tolong sama Papa buat cari kabar tentang Itachi? Papa kan punya banyak anak buah."

Izumi semakin khawatir, dia segera mengangguk.

Sasuke menuju kamar Madara dan Mei. Karena sudah hampir tengah malam Sasuke menyampaikan kekhawatirannya dengan pelan-pelan. Secara mengejutkan, Madara pun ternyata tidak mengetahui keberadaan Itachi. Raut kaget yang diperlihatkan oleh pria itu.

"Jadi dia belum pulang?" Tanya Madara gusar. Melirik jam dinding yang menunjukkan pukul sebelas lewat.

Sasuke hanya mengangguk. Segera Madara meraih handphonenya untuk menelpon sekretaris Itachi, mungkin dengan begini setidaknya sekretaris itu tau akan kabar Itachi.

My Daddy Madara (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang