Chapter 31

227 27 42
                                    







Seminggu dilalui, Madara dan ketiga putranya beraktivitas seperti biasa. Hanya tiga saja, yang satu masih tidak ada rumah. Madara bisa memaklumi hal itu dan membiarkan salah satu putranya itu bersenang-senang.

Sore ini, selepas Sasuke dan kedua kakaknya pulang dari sekolah-Itachi dan Shisui dari kampus- sudah tersedia berbagai macam masakan lezat untuk hidangan makan malam di meja makan. Wah, siapa lagi kalau bukan Mei yang menyiapkan ini semua.

Onyx ketiganya mengarah Mei yang sedang memasak membelakangi mereka dengan asap-asap mengepul keluar dari panci. Aroma itu membuat cacing di perut Sasuke, Shisui dan Itachi berontak minta makan.

Walaupun hari ini tak seperti biasanya karena hujan, hal itu membuat Mei menyadari bahwa salah satu baju putranya basah.

Siapa lagi kalau bukan Sasuke yang pulang sekolah naik sepeda motor.

"Sasuke, cepet mandi.. setelah itu makan bareng sama Mama Papa, ya.." Ucap Mei lalu menghadap depan kembali.

"Iya Ma," Sahut Sasuke datar. "Papa kemana Ma?"

"Papa kalian lagi di kamar, sama Fumiko." Sahut Mei, nadanya terdengar menyenangkan.

Setelah mandi dan berganti baju dengan baju santai, ketiganya duduk di meja makan. Madara pun juga sudah duduk di meja makan, siap menikmati hidangan lezat yang dimasak istrinya.

Diluar, hujan masih belum niat berhenti. Yang ada malah semakin deras diselingi suara guruh petir yang menggelegar.

"Pa," Panggil Sasuke, suaranya membuat Madara yang sedang menikmati makan malam mengangkat kepalanya.

"Kok Obito nggak pulang sih Pa?" Tanya Sasuke.

Madara hanya mengangkat bahu. Dari ekspresinya pria itu nampaknya tidak tertarik.

"Kok Papa nggak tau? Nanya serius nih Pa." Ucap Sasuke lagi. Menekan nada bicaranya.

Madara menghela napasnya, berusaha bersabar. Pria itu meletakkan sendok dan garpu yang dipegangnya sejenak untuk menjawab pertanyaan Sasuke. Sebenarnya Madara tahu sih Obito ada dimana. Cuma, ia agak heran dengan Sasuke yang bahkan dari kemarin tidak berhenti bertanya.

"Ya terserah dia dong Sas.. Emangnya kenapa? Kangen?"

Dilontari pertanyaan seperti itu, Sasuke berlagak muntah. "Ngapain kangen Pa? Aku cuma tanya doang, kok nggak pulang-pulang?"

"Udahlah, Sas. Kok lo malah mikirin Obito sih," Ucap Itachi yang sedari tadi diam, menatap heran adiknya itu.

"Oh, iya Pa." Onyx Itachi beralih pada Madara, "Kuliah Itachi kan, tinggal setahun. Anggep aja dua semester. Nanti kalo aku udah lulus.."

Itachi mendadak menghentikan ucapannya, ia melirik Shisui dengan tatapan pasrah.

Madara terheran-heran, "Kenapa?"

"Nggak, Pa." Jawab Itachi menggeleng.

"Kamu ini mau ngomong apa sih Chi? Ngomong aja," Jawab Madara, nadanya menuntut.

"Nggak papa .." Jawab Itachi, memaksakan seulas senyum.

Madara menghela napasnya dengan berat dan tak memaksa anaknya itu untuk berbicara lagi.

Percakapan mereka terhenti saat mendengar suara deru halus mesin mobil dari luar rumah. Tanpa ditanya pun, mereka tahu siapa yang datang kalau bukan Obito.

Beberapa detik berselang, terdengar langkah kaki yang kian mendekat ke arah meja makan. Semuanya akhirnya menoleh, pada seorang pria berambut jabrik dan wanita disebelahnya.

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now