Chapter 60

154 20 36
                                    














Uchiha Obito memasuki kamar tidur di sebelah kamarnya. Kamar itu adalah kamar putranya. Tak jauh berbeda dari Madara, Mamoru akhirnya punya kamar sendiri setelah Obito merenovasi ruangan tersebut. Awalnya ruangan tersebut adalah kamar tamu yang sekarang direnovasi menjadi kamar anak dengan hiasan dinding yang menjadi ciri khas anak laki-laki. Mobil-mobilan, mulai dari yang kecil hingga besar terpajang di sebuah lemari kaca, robot-robot mainan, hingga buku dongeng terjejer rapi.

Memang tak sebesar kamarnya bersama Rin, tapi bisa dipastikan kamar ini benar-benar nyaman.

Bayi itu sekarang diletakkan kedalam box bayi yang memiliki kasur empuk dan nyaman. Sementara terpasang mainan gantung bintang dan bulan di atasnya.

"Oyasumi, sayang." Ucap Obito tersenyum. Sebelah tangannya meraih kepala Mamoru dan mengusap-usapnya dengan gerakan lembut dan hati-hati.

Tak disangka, ternyata usapan lembut dari tangan sang ayah bisa membuat bayi itu memejamkan mata. Sesekali membuka matanya kembali dengan sangat pelan. Kantuk Mamoru bertambah, ia dibuat semakin nyaman.

"Obito-kun?"

"Sshh," Obito langsung berdesis mendengar suara Rin. Ia tahu suara istrinya itu pelan, tapi ia hanya tak ingin Mamoru terganggu.

Melihat respon Obito, wanita berambut coklat itu selanjutnya hanya diam. Padahal, ia hanya ingin berbicara jika tubuh kecil yang ada di dalam box bayi itu belum diberi selimut.

Rin pun berjalan menuju lemari yang tak jauh dari box bayi. Ia segera mengeluarkan selimut mini dan memberikannya pada Obito.

"Dia sudah tidur," Ucap Obito pelan, nyaris berbisik. Segera memakaikan selimut kecil itu di tubuh Mamoru.

Akan ucapan suaminya, Rin hanya mengangguk dan tersenyum.

Mereka berdua akhirnya segera beranjak dari kamar tersebut. Dengan gerakan hati-hati, Obito menutup pintunya.

"Oh, sayang." Suara Obito lagi-lagi menginterupsi setelah keluar dari kamar. Kali ini ekspresinya terlihat seperti ia teringat akan sesuatu. "Kamu tidur duluan aja. Aku mau nelpon Zetsu. Ada masalah pekerjaan."

"Kalau gitu, aku ke kamar duluan ya To." Balas Rin tersenyum. Waktu masih menunjukkan pukul delapan, mungkin ia tidak akan tidur sekarang. Tapi dirinya bisa menunggu Obito sambil melihat telivisi. Atau apapun itu.

Setelah kepergian sang istri menuju kamarnya, Obito segera mendudukkan dirinya di sofa yang berada tak jauh dari sana. Sementara salah satu tangannya mulai bergerak untuk memegang handphone.

"Halo. Iya malam juga." Ucap Obito saat indera pendengarannya disambut oleh suara Zetsu yang mengucapkan selamat malam dengan sopan dari sebrang.

"Iya, saya tahu." Sahut Obito, nadanya terdengar malas saat Zetsu menjelaskan sesuatu dari sebrang. Jujur, ia sudah tak ada semangat lagi untuk membahas tentang masalah pekerjaan.

"Kalau begitu, berikan secepatnya berkasnya pada saya ya."

Menghela napas, Obito menutup telpon. Padahal baru saja ia mengira bahwa tak ada pekerjaan lagi hingga ia bisa bebas sekarang. Tapi nyatanya, setumpuk tugas itu datang lagi dan Zetsu sudah mengirimkan lewat email.

Mungkin ia tak akan mengerjakan tugas itu sekarang karena ia sudah terlalu lelah, ia ingin cepat-cepat istirahat.












My Daddy Madara
















My Daddy Madara (Season 2)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن