Chapter 83

160 16 40
                                    








Empat orang wanita cantik sedang terlihat menikmati waktu mereka berendam di sebuah kolam, menikmati hangatnya air yang membuat tubuh mereka merasakan sensasi menenangkan. Sesekali mereka tertawa, entah apa yang dibicarakan.

Namun hanya ada salah satu dari mereka yang kelihatannya masih belum bisa berbaur. Sedari tadi, wanita itu tidak bercerita apapun, hanya menjadi pendengar dan ikut tertawa jika teman-temannya tertawa.

Mengetahui hal tersebut, salah satu dari mereka mengajaknya untuk bicara, sekedar bertanya-tanya. Rin menepuk bahunya. "Kagura... Jangan canggung begitu. Santai aja.. Oh, iya. Gimana hubungan kalian berdua? Ada kemajuan nggak?"

Awalnya Kagura tidak mengerti. Tapi sesaat kemudian wajahnya merona seketika saat wanita didepannya ini bertanya tentang.. Shisui.

"Gimana apanya, Rin?" Balas Kagura setengah tertawa. Namun wajahnya yang sudah terlanjur merah itu dapat ditangkap oleh manik tiga wanita disekelilingnya.

"Ya, hubungan kalian.." Jawab Rin tertawa. Lucu saja pikirnya. Sikap Kagura yang salah tingkah membuatnya paham jika Kagura memiliki perasaan pada Shisui. "Masih temenan?"

Kagura membulatkan mata. "Iyaa, temen kok. Lagian, maksud kamu apa?? Kan, emang aku sama Shisui nggak ada apa-apa. Cuman temen. Ya, kan Izumi?"

Berharap Izumi membelanya, teman sekelasnya itu malah ikut tertawa bersama Rin dan Sakura. Wajah Kagura semakin merah karena malu, ia meremat jemarinya sendiri.

"Wajahnya merah tuh," Celetuk Sakura menyenggol lengannya. Ya, wajah keempatnya memang memerah kerena efek air hangat. Tapi wajah Kagura dua kali lipat merahnya.

Izumi terkikik, "Bener juga. Pipi kamu merah, Kagura.. Jujur aja deh sama kita tentang perasaan kamu. Kita bisa simpen rapat-rapat kok."

Perkataan Izumi membuat jantung Kagura berdebar-debar. Ia sebenarnya tidak mengerti dengan apa yang ia rasakan. Mengapa, setiap kali ada sesuatu yang berkaitan dengan pria Uchiha itu.. ada kalanya jantungnya berdetak secara tidak normal seperti ini. Ditambah lagi, aliran darahnya terpompa cepat hingga pipinya sukses terlihat memerah.

Perasaan apa ini sebenarnya?

Perasaan ini bukan samasekali Kagura tidak pernah rasakan. Ia pernah merasakannya.. tapi itu adalah hal yang berkaitan dengan masa lalunya.

Apa ini perasaan suka..?

Jika benar begitu, apa itu artinya dia sudah melupakan.. mantannya?

Kagura tiba-tiba bimbang, rautnya terlihat seperti dia sedang berpikir. Mungkin dia bingung dengan situasi, sekaligus dia bingung akan pertanyaan Izumi. Jawaban apa yang harus dia berikan?

"Kagura?" Suara Izumi kembali menginterupsi. "Kok malah melamun?"

Kagura tersentak, ia tersadar. Wanita itu mengerjabkan kelopak matanya beberapa kali.

Bingung harus menjawab apa, Kagura mengangkat bahu. "Nggak tau, Izumi.."

Kalimat singkat yang meluncur dari bibir Kagura mau tak mau membuat mereka semakin penasaran. Manik mereka memicing.

"Nggak tau? Maksudnya?" Tanya Sakura heran. "Ahh, pasti ada sesuatu yaa.. Kalau nggak suka bilang aja nggak suka. Kok malah jawab nggak tau??"

Kagura tersentak lagi, bibirnya terasa berat. "M-maksudnya aku s-sama Shisui cuma temen-"

"Iyaa, cuma temenn.." Sahut Sakura gemas. Terpaksa ia memotong ucapan Kagura tadi. "Maksud kita.. jawaban kamu tadi itu loh. Kok kamu jawabnya nggak tau sih? Ambigu banget! Kalo nggak suka, tinggal ngomong nggak. Ya kan??"

My Daddy Madara (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang