Chapter 86

104 15 34
                                    







Suasana di sebuah cafe cukup ramai dikunjungi oleh banyak orang. Cafe bernuansa klasik itu menyediakan berbagai macam makanan dan minuman dengan harga standar. Tidak terlalu mahal, tidak terlalu murah juga. Tapi apa yang membuat cafe ini ramai pengunjung adalah cita rasa makanan disini.

Dua orang wanita cantik tengah duduk di sebuah bangku disana. Mereka sedang menunggu kedatangan dua orang pria yang katanya akan menemui mereka disini.

Selang beberapa menit kemudian, dua pasang manik itu menangkap kedatangan dua orang pria berpakaian formal dengan jas dan celana hitam yang membungkus tubuh mereka. Salah seorang dari dua pria itu tersenyum, berbeda dari yang satunya yang memasang ekspresi datar.

"Itachi-kun," Pekik Izumi ikut tersenyum saat pria itu menyunggingkan senyum padanya.

Itachi juga tersenyum pada Kagura. Wanita itu membalas senyumannya dan menundukkan kepala. 

Karena jujur saja... Setelah beberapa minggu dia tidak bertemu Shisui, rasanya pria itu sedikit berbeda. Shisui yang sudah bekerja dan berpenampilan formal seperti ini membuatnya gugup dan tidak tahu harus berbuat apa. Menyapanya? Shisui bahkan tidak tersenyum. Mungkin dia sedang lelah?

Mereka semua lantas duduk kembali. Kagura dirundung rasa gugup yang luar biasa saat Shisui duduk disebelahnya

"Aku sama Shisui dateng-nya lama nggak?" Tanya Itachi tersenyum.

Izumi menggeleng. "Nggak.. baru aja kita dateng kesini. Nggak lama kok nunggunya."

Itachi menghela napas panjang. "Bagus deh. Kalian mau makan apa? Biar aku sama Shisui yang pesenin didepan."

Mendengar tawaran Itachi, Kagura hendak membuka mulutnya untuk protes karena tak mau merepotkan kedua pria itu. Dia bisa pesan sendiri. Tapi sayangnya, suaranya belum sempat keluar dan malah suara temannya yang terlebih dahulu terdengar.

"Terserah Itachi-kun deh.. Apa aja. Yang penting enak."

"Oke.. yaudah, yuk Shis."

Helaan napas meluncur dari bibir Shisui. Ia berdiri dan melangkahkan kakinya menuju tempat pemesanan makanan bersama Itachi.

Disisi lain, Kagura dan Izumi masih duduk manis di tempatnya. Izumi merasa sedikit kasihan dengan Kagura. Sudah cukup lama dia tahu perasaan Kagura yang sebenarnya, tapi hubungan Kagura masih belum ada kejelasan.

Kagura yang malu-malu untuk berbicara,  juga Shisui yang samasekali tidak mengerti dan peka membuat hubungan mereka datar-datar saja.

Jika sudah begini, seharusnya Kagura yang mulai bergerak duluan. Tidak peduli mau perempuan yang lebih dulu bergerak, tapi ini demi hubungannya jika Kagura ingin hubungannya melebihi status teman. Tapi kembali ke awal, Kagura bukan tipe wanita seperti itu. Mungkin agak sulit untuk menasehatinya.

"Kagura?" Panggil Izumi, membuat wanita itu menoleh. "Kamu serius nggak sih suka sama tuh cowok? Kalau beneran serius, coba deketin kek. Jangan diem mulu."

Wajah Kagura memerah mendengar perkataan Izumi yang tiba-tiba. "Deketin gimana..?"

"Ya deketin. Coba ajak dia jalan-jalan berdua gitu.. jangan aku sama Itachi-kun terus dong yang ajak kalian."

"Aku kan nggak nyuruh kamu sama Itachi." Sahut Kagura menopang dagunya.

Izumi mendengus. "Kamu emang nggak nyuruh, tapi kalau nggak ada aku sama Itachi-kun.. emang kamu mau ajak dia jalan? Berani?"

Membayangkannya saja membuat Kagura sukses berdebar-debar.

"Nggak.. bukannya nggak berani.. A-aku malu, aku takut ditolak.."

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now