Chapter 126 (Special Chapter)

132 14 52
                                    














"Waduh, bawa apaan lu To?"

Itachi dan Izumi yang berada di ruang keluarga melihat kedatangan Obito yang kembali ke rumah dengan menenteng banyak kantong plastik.

"Makan siang," Jawab Obito tersenyum. "Kalian kan belum pada makan, jadi gua beli makan siang sekalian. Lu panggil Shisui sama Sasuke Chi. Gua yang panggil Rin di kamarnya."

"Gua aja yang nyiapin makanannya To.." Itachi segera mengambil kantong-kantong plastik di tangan Obito. "Biar Sasuke aja yang manggil Shisui."

Itachi menuju dapur, meletakkan makanan-makanan yang Obito belu untuk di wadahi piring dan mangkuk. Setelahnya ia memanggil Sasuke yang sedang di taman belakang.

"Sas, lo panggil Shisui sama Kagura di atas. Kita makan siang sekarang."

"Siyap!" Jawab Sasuke langsung melesat pergi.

Pria berambut emo itu melangkahkan kakinya menuju ke lantai atas. Tak perlu waktu lama karena kamar Shisui dekat dengan tangga, Sasuke sedikit heran kenapa pintu kamar tersebut tertutup rapat. Bukankah Kagura ada didalam? Seharusnya Shisui tak menutup kamarnya.

Tak mau berpikir negatif tentang Shisui, Sasuke menggelengkan kepala. Ia meraih kenop pintu kamar itu dan langsung membukanya. Gerakannya cukup pelan, sehingga membuat dua orang insan yang berada didalam kamar samasekali tidak mengetahui keberadaannya.

Setelah pintu itu terbuka, kedua kaki panjang Sasuke langsung terasa lemas tak bertulang. Sangat shock dengan pemandangan didepannya.

Jika beberapa bulan lalu dia disuguhkan pemandangan dimana Shisui yang tidur menyelimuti Kagura, beda halnya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Justru apa yang dilihatnya sekarang jauh lebih parah.

Bagaimana Sasuke tidak shock ketika sepasang onyxnya menatap Shisui, notabenenya anak polos, berada di atas tubuh pacarnya dan samasekali tidak memberi kesempatan Kagura untuk bernapas? Wajah keduanya tengah memerah, dengan kedua lengan Shisui yang memenjarakan wanita itu seolah melarang dia pergi.

Selama beberapa saat, Sasuke nampak shock dan tidak mengeluarkan suaranya. Kedua onyxnya melotot nyaris copot.

"Shis..?"

Sasuke melirih dan tak melepaskan tatapannya. Suara pelan itu membuat sang pelaku yang berada di atas kasur segera menolehkan kepala. Jantung Shisui langsung melompat keluar dari sarang.

Kagura langsung mendorong Shisui yang masih terbengong agar menjauh. Wanita itu langsung duduk dan menutupi wajahnya dengan telapak tangan.

Jika saja suaranya tak terdengar untuk memberhentikan kemesraan mereka, Sasuke yakin Shisui terus menghajar Kagura. Pikirnya.

"Lu ngapain Shis..?" Tanya Sasuke, suaranya terdengar serak.

Tak ada jawaban beberapa saat. Shisui segera menghampiri Sasuke dengan kaki lemas. Sasuke tak boleh salah paham lagi, pikirnya.

"Lu ngapain???" Tanya Sasuke lagi. Nadanya terdengar lebih keras.

"Lu jangan salah paham Sas. Gua.. gua nggak ngapa-ngapain.. c-cuma tadi—"

"Apa lu bilang? Nggak ngapa-ngapain?" Sasuke memotong, "Lu pikir gua ini buta? Ini kali yang kedua gua merogokin lu di kamar sama Kagura. Kalau semisal gua gak ada, lu pasti udah ngajakin dia yang aneh-aneh kan?!"

Ucapan Sasuke yang dilayangkan dengan nada tinggi membuat ubun-ubun Shisui langsung terasa berat. Dia samasekali bukan pria mesum yang akan mengajak Kagura melakukan hal diluar batasan.

"GUA BUKAN COWOK KAYAK GITU!"

Onyx Sasuke membulat, nampak terkejut kala Shisui membentaknya. "Lo harusnya bersyukur Shis karena gua dateng... kalo nggak?! Lo pasti mau melakukan hal yang terlarang kan?! Ngakuuu!"

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now