Chapter 147

96 15 84
                                    









"Bagaimana kondisi istri saya Dok?"

Sepasang onyx milik pria itu menatap saksama seorang dokter yang sekarang tengah menjelaskan sesuatu padanya. Ada sorot kekhawatiran dalam onyxnya, meskipun wajahnya cenderung datar.

Seperti biasa Shisui menemani Kagura kontrol kehamilan ke dokter kandungan. Hal ini sudah menjadi rutinitas mereka setiap dua minggu sekali.

Kata dokter, kehamilan Kagura yang hampir saja menginjak usia tujuh bulan sehat-sehat saja. Namun tak sekali si dokter menjumpai kondisi sang ibu yang cukup kelelahan. Entah sudah berapa kali dokter itu menyarankan agar Shisui tak membiarkan sang istri kelelahan. Entah itu karena pekerjaan rumah ataupun yang lainnya.

"Istri saya akhir-akhir ini suka senam yang berlebihan Dok."

Itulah jawaban Shisui yang membuat Kagura terkejut. Sang dokter mengangguk tanda percaya dan beralih menasehati Kagura.

Ya memang sih ucapan Shisui ada benarnya jika dia suka senam sekarang. Namun ketika Shisui mengatakan 'senam yang berlebihan', itu tak seperti kenyataannya. Selama melakukan senam, Kagura mengatur pembagian waktunya, bahkan Rin ikut membantu. Dia tak melakukan senam yang berlebihan hingga membuatnya sedemikian lelah.

Justru Kagura merasa jika senam yang dia lakukan adalah senam sesuai prosedur ibu hamil. Senam yang dia lakukan wajar-wajar saja, bahkan tidak terlalu lama.

Kagura sadar sekarang.. Shisui tengah berbohong untuk menutupi sisi lain dari dirinya. Shisui lah penyebab dirinya kelelahan.

"Baik dokter, saya akan menasehati istri saya lagi agar tidak terlalu memaksakan diri." Ujar Shisui menyahut saran dari dokter didepannya.

Sejenak suasana menjadi hening, dokter tersebut mengangguk dan tersenyum.

"Baik, kalau bisa istri anda meluangkan waktu untuk tidur siang. Jika dirasa tidak mengantuk, jangan dipaksakan. Namun diganti dengan tidur lebih awal ketika malam."

"Anoo, tapi bagaimana dengan.." Shisui sengaja menghentikan ucapannya membuat dokter itu mengerjab. Tiba-tiba Shisui merasa kurang nyaman untuk bertanya pada dokter tersebut secara terang-terangan.

Dokter tersebut langsung mengangguk paham. Dia sudah berpengalaman, mendapati banyak pasien yang cukup malu bertanya tentang hal seperti ini.

"Tidak apa kok Tuan, hal itu samasekali bukan masalah kalau kondisi istri anda dan bayi anda sehat. Namun perlu diperhatikan, istri anda sedang hamil. Jadi, tidak boleh kelelahan."

"Siap, Dokter."

Kagura hanya bisa memandangi sang suami dengan miris. Pria itu benar-benar menunjukkan sisi lain dari dirinya setelah menikah. Kagura tidak yakin Shisui akan menepati ucapannya.

Pertemuan tersebut akhirnya berakhir lima menit kemudian. Shisui dan Kagura keluar dari ruangan dokter itu. Rencana mereka setelah ke rumah sakit adalah pergi membeli kebutuhan bayi. Kebetulan juga, susu ibu hamil yang dia konsumsi juga habis.

Seraya langkah mereka yang menuju pintu keluar rumah sakit, mulut Kagura mulai berbicara.

"Shis.. kok kamu bohong sih tadi sama dokternya?"

Mendengar pertanyaan sang istri, raut Shisui sontak terlihat bingung. "Bohong...?" Tanyanya dengan pelan.

"Iya, tadi kamu bilang soal senam itu.. kan itu nggak bener. Bagaimanapun kita harus jujur supaya hasil pemeriksaannya juga akurat,"

Shisui terlihat semakin bingung, "Emang aku bohong ya? Kan aku bicara apa adanya, Kagura."

Sekali lagi Kagura dibuat kaget. Shisui melanjutkan bicaranya. "Kamu akhir-akhir ini sering senam kan? Dan kamu nggak sebentar loh senamnya. Ya emang itu bagus banget buat persiapan melahirkan, tapi ya jangan sampai kelelahan juga.."

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now