Chapter 141

128 17 55
                                    








Hari ini aktivitas di keluarga Uchiha akhirnya berjalan dengan normal. Kedua anak Madara sebelumnya tidak hadir ke kantor selama seminggu akhirnya bisa kembali beraktivitas. Ketidakhadiran Obito dan Shisui membuat pekerjaan di kantor menjadi lebih banyak dari biasanya. Madara akhirnya bisa lega pekerjaannya berkurang...

Pagi ini bocah-bocah keluarga Uchiha nampak berkumpul di taman belakang sembari ditemani oleh dua orang maid. Rie dan Takumi yang masih bayi tengah menikmati bubur yang diwadahi mangkuk mini dan disuapi oleh maid. Sementara Mamoru dan Fumiko bermain sembari menunggu makanan mereka siap. Ibu mereka terlihat sedang sibuk berada di dapur. Termasuk menantu baru di keluarga itu.

Mereka— Mei, Izumi dan Rin memasak dengan tenang. Berbeda dengan Kagura yang masih kelihatan lesuh meskipun sudah dua hari dia tinggal dan istirahat di sini.

Mei dan Izumi mengaduk-aduk isi panci masakannya. Sementara Rin dan Kagura duduk di sebuah kursi sembari menyiapkan bahan-bahan lain yang akan dimasak. Mengeluarkan bawang, cabe, dan sayur-sayur kemudian memotongnya.

Disaat Kagura memotong-motong bawang, diam-diam Rin memperhatikan gerak-gerik wanita itu. Entah kenapa wanita itu masih terlihat lesuh. Apa waktu berhari-hati beristirahat masih kurang baginya? Atau memang... Shisui lah penyebabnya?

Tiba-tiba Rin teringat oleh dirinya sendiri yang baru saja tidur lebih awal ketika hari ke tujuh setelah dia menikah dengan Obito.

"Kagura, kamu kok keliatan lesuh begitu?" Rin memulai pembicaraan. Dia tersenyum.

Kagura nampak tidak nyaman dengan pertanyaan itu. Dia segera menggeleng dan memunculkan senyum yang ceria. Berusaha terlihat segar.

"Kamu bisa tidur nyenyak?"

Keheningan hinggap di antara mereka. Menyadari istri Shisui itu tak menjawab pertanyaannya, Rin membuka suaranya kembali. "Maksudnya, kamu mungkin belum terbiasa tidur di rumah ini. Aku juga begitu dulu,"

Tidak.. bukan masalah terbiasa atau tidak. Tapi suaminya yang Uchiha itu tak membiarkan dirinya tidur.

Masih tak ada jawaban. Rin pun mengalihkan perhatiannya pada beberapa sayuran yang dipotongnya. Sementara Kagura masih bergeming, sepasang matanya memperhatikan Rin. 

Apa Rin tidak peka ya? Pikirnya. Memang sih beberapa orang mungkin tak biasa tidur nyenyak jika tidak di rumahnya sendiri. Tapi masalahnya bukan itu sekarang.

Jujur saja tenaganya terkuras habis karena suaminya itu tak membiarkan dirinya tidur lebih awal. Bahkan tadi malam dirinya sampai memohon pada Shisui agar bisa tidur lebih awal. Tapi pria itu menghiraukannya.

Tak hanya merasa lelah karena tenaganya habis, Kagura juga merasakan pegal-pegal. Badannya terasa sakit semua. Bahkan kurangnya istirahat membuat dirinya lemas hingga pucat.

Tapi tunggu... Wanita itu... Dokter, bukan? Shisui pernah menceritakannya padanya. Walaupun sayang sekali saat menikah Rin melepaskan pekerjaannya begitu saja.

Apa yang membuatnya tiba-tiba berpikir seperti ini karena ada sesuatu itu menggangunya. Kagura ingin meminta tolong sedikit saja pada wanita itu. Tapi rasanya malu sekali.

"Rin?" Panggil Kagura ragu. Rin sontak menoleh sembari tersenyum.

"Ya, Kagura?"

Kagura hendak membuka mulutnya untuk melanjutkan kata-katanya, tetapi ia urungkan. "N-nggak jadi.." Jawabnya ragu.

Rin mengerjab heran, "Kenapa, Kagura?"

"N-nggak, nggak papa kok." Jawab wanita itu memunculkan senyum yang dipaksakan.

My Daddy Madara (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang