Chapter 37 (Special Chapter)

233 29 37
                                    







"Happy Birthday Saskehh, Teme!"

Sasuke menatap miris pemuda berambut kuning didepannya. Pagi-pagi buta saat hendak masuk ke kelas, Naruto tiba-tiba muncul didepan pintu mengejutkannya dan memberi ucapan selamat ulang tahun. Jadi, Naruto orang yang pertama?

Sasuke berdecak dan melewati Naruto begitu saja. Ia lantas duduk di bangkunya- yang memang bersebelahan dengan Naruto.

"Teme! Gua bawa kado nihhh," Ucapnya mengeluarkan sesuatu dari kantongnya.

Kado tersebut tidak besar dan se-genggaman tangan Naruto.

"Apaan nih?" Tanya Sasuke menyipitkan matanya.

"Nggak usah banyak tanya! Bukanya pas pulang sekolah aja, kalo sekarang bahaya Teme! Nanti ketahuan Tobirama-sensei loh.."

"Bacot lo Nar. Ngado apaan sih? Bikin kepo aja." Jawab Sasuke. Selanjutnya pria raven itu melembutkan tatapannya, "Tapi thanks."

"Slooww ajaa mennn.." Balas Naruto menepuk pundak Sasuke beberapa kali.

Sasuke mengangguk dan memasukkan kado pemberian Naruto ke dalam saku.

Beberapa menit berlalu hingga terdengar suara bel di penjuru sekolah berbunyi. Sasuke menoleh kanan kiri, tak melihat satu sosok yang ia cari sedari tadi. Tiba-tiba sedih menelusup kedalam hatinya, kemana wanita cantik berambut pink itu sekarang?

"Teme!" Panggil Naruto membuyarkan lamunannya. "Catet tuh pelajaran!" Ucapnya dengan nada tinggi.

Setahu Sasuke walaupun Naruto suka berbicara menggunakan nada tinggi, tapi kali ini terasa berbeda. Seperti menyelipkan geraman seolah-olah ia sedang kesal.

Sasuke tak menyahut, memilih untuk tidak menanggapi Naruto. Sejenak, pria raven itu melirikkan onyxnya ke sebuah bangku dimana sosok yang ia cari itu biasa duduk dengan temannya.

Namun, yang dicari tidak ada.

"Teme!" Panggil Naruto, "Lo nggak nyatet? Entar yang ada Tobirama sensei ngebacot panjang lebar perkara lu yang nggak nyatet. Kan biasanya diperiksa satu-satu buku catatannya. Lagian besok kan ulangan matematika." Lanjut Naruto.

"Lo apaan sih. Sok-sokan peduli..." Sahut Sasuke, nadanya mencemoh. "Kan biasanya lo ngegiring gua masuk BK."

"Kapan Teme?!" Bantah Naruto. "Gua nggak ngegiring. Tapi emang kita terjerumus ke dalam lubang kekejiannya Tobirama-sensei!"

"Ya itu karena lo bangsat." Sahut Sasuke pedas. Emosinya tersulut. "Lagian sok-sokan pake kata keji, ujung-ujungnya yang menderita kan cuma gua."

Naruto sok-sokan berlagak lesuh, "Ya ampun Teme.. kok lo begitu sih ngomongnya.."

"Ah, bacot lu Nar." Sahut Sasuke memutar mata sekaligus memutar badan agar tak menghadap Naruto kembali.

Tapi saat Sasuke berbalik badan untuk menghadap ke depan kembali, onyxnya membulat mengetahui siapa yang sedang berdiri didepan kelas bersama sang guru yang disebut Naruto namanya tadi.

"Waduh, ada yang telat ini~"

Fokus Sasuke dan Naruto semakin terpaku tatkala tiba-tiba mereka mendengar suara berat dari meja guru.

Ternyata yang Sasuke cari dari tadi telat masuk sekolah. Sakura, cewek teladan yang rajin. Telat masuk sekolah seperti ini jarang-jarang dilakukannya. Apa yang membuat gadis berambut pinky itu telat masuk? Sasuke tak tahu samasekali.

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now