Chapter 88 (Special Chapter)

153 15 60
                                    






Adegan horor yang diperlihatkan di ruangan bioskop yang luas tersebut membuat para penonton memekik ketakutan. Suara-suara teriakan hantu dalam film beradu dengan suara kaget para penonton membuat ruangan bioskop disana semakin mencekam, memperlihatkan sebuah pemandangan dimana ada beberapa orang pemuda yang terjebak di rumah sakit jiwa.

Pemuda-pemuda itu terjebak di sana karena tantangan yang mereka sendiri buat. Dimana tantangan yang mereka buat adalah mereka mengunci diri di rumah sakit tersebut hingga beberapa hari sambil melakukan aktivitas paranormal. Sebelum sempat waktu yang mereka berikan lewat, mereka sudah tak tahan dan ingin keluar dari rumah sakit tersebut. Namun sayang sekali, mereka tidak kunjung menemukan pintu keluar dari rumah sakit itu. Mereka tersesat dan tidak menemukan jalan keluar.

Film tersebut banyak menunjukkan adegan mengejutkan, sukses membuat beberapa orang yang ada dalam bioskop harus mempersiapkan jantungnya agar tidak copot.

Termasuk Uchiha Shisui.

Pria tampan berambut hitam itu kini tengah menikmati film ini bersama seorang wanita. Beberapa kali dikejutkan dengan adegan jumpscare, membuatnya tak bisa berkata-kata dan mengelus-elus dadanya sendiri.

Kalau tahu banyak adegan jumpscare seperti ini, Shisui lebih baik menonton film psikopat seperti yang ia sering lihat bersama Itachi..

Tapi kalau dipikir-pikir, keduanya sama-sama menegangkan. Batin Shisui.

"Shis, kamu nggak papa kan?"

Suara lembut dari Kagura disebelahnya membuat Shisui menoleh. Kagura sedikit khawatir, saat melihat Shisui sepanjang menonton film terus-terusan memegang dadanya.

Shisui hanya menggeleng. Helaan napas meluncur dari bibirnya.

"Aduh, harusnya kita nggak nonton film horor." Lanjut Kagura.

Shisui tak menjawab. Ia meraih segelas kopi yang ia pesan, meminumnya beberapa tegukan dengan sedotan. Baru saja ia selesai minum beberapa tegukan, Shisui tersentak kaget kembali saat melihat adegan jumpscare itu lagi-lagi datang.

Tak hanya Shisui, Kagura pun juga kaget. Secara refleks, wanita berambut panjang itu menarik kemeja yang dikenakan Shisui.

Selama beberapa saat, mereka berdua tidak menyadari bahwa segelas yang dibawa Shisui tumpah hingga mengenai kemejanya karena pergerakan mereka yang tiba-tiba, namun setelah beberapa saat kemudian adegan jumpscare itu hilang sejenak, keduanya tersadar.

"Ya ampunn Shis!" Kagura memekik, "Baju kamu..."

Shisui melirikkan sepasang matanya ke arah kemeja. Dan saat itulah ia membulatkan mata. Beberapa noda kopi mengenai kemejanya yang mahal, tapi bukan hal itu yang dipermasalahkan Shisui. Melainkan.. Kagura juga terkena tumpahan kopi, tapi nodanya ada di bagian lengan.

"M-maafin aku Shis, aku refleks aja! Aku bener-bener nggak sengaja.."

Kagura menyesali perbuatannya. Karena kaget tadi, dia sampai membuat gerakan refleks hingga kopi yang masih dipegang Shisui mengenai kemejanya.

Semoga saja Shisui tidak menyesal pergi dengannya.

"Aduh, baju aku jadi kotor deh.." Shisui melepaskan jaketnya. Ia mengambil tissue yang selalu tersedia di kantongnya dan mengusap-usap kemejanya di bagian perut.

Kagura cemberut. Wanita itu bisa menebak-nebak bahwa Shisui merasa kesal. Ia melihat kening pria itu mengerut. Tapi Shisui tidak bisa marah juga padanya karena ini adalah ketidaksengajaan.

"Itu baju kamu juga basah.. kamu ada tissue?" Kerutan kening pada Shisui tergantikan oleh sebuah senyum tipis.

Kagura terkesiap. Ia meraih tas nya dan segera ia masukkan tangannya untuk mengobok-obok isi tasnya.

My Daddy Madara (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang