Chapter 29 (Special Chapter)

321 33 41
                                    





Uchiha Madara menatap ketiga putranya yang sedang sarapan dengan tenang. Hari ini, tepat upacara pernikahan salah satu anaknya akan dilaksanakan. Pria itu berencana untuk mengajak anak dan istrinya bersiap-siap di hotel pagi ini. Karena sore nanti, pernikahan akan dilaksanakan.

Sejak kemarin keluarga Uchiha sibuk mondar-mandir dari rumah ke hotel untuk mempersiapkan pernikahan anak pertama di keluarga Uchiha. Para pekerja juga sibuk kesana kemari mempersiapkan semuanya agar sempurna.

Pernikahan Obito diadakan di sebuah hotel bintang lima, tempat dimana Madara dan Mei menikah. Semua ini karena permintaan Obito yang ternyata memiliki selera yang sama dengan Madara.

Saat onyx Madara hanya menangkap tiga putranya, pria itu bertanya pada salah satu dari mereka. Shisui menjawab, jika Obito masih mandi dan ada di kamarnya.

"Madara.." Panggil Mei. Wanita itu baru saja bangun dari tidurnya dan mandi. Tidak seperti biasa Mei yang selalu bangun agak siangan. Siapa lagi pelaku yang membuat istrinya kelelahan seperti ini?

Madara menoleh dan sedikit terkejut melihat pemandangan didepannya. Wajah Mei terlihat lesuh. Kantung mata Mei bahkan juga terlihat. Tapi entah kenapa Madara tiba-tiba tersenyum bangga.

Astaga... Mei mengakui ini salahnya sendiri. Ia benar-benar dihajar habis-habisan oleh Madara tanpa ampun akhir-akhir ini. Alhasil, jam tidurnya kurang dan membuat badannya remuk. Rasanya menyesal Mei telah membeli beberapa gaun yang seksi.

"Duduklah Mei, kau belum makan." Ajak Madara terdenyum. Mei mengangguk lesuh dan mendudukkan dirinya di sebelah Madara.

Beberapa menit berlalu hingga Madara dan ketiga anaknya menyelesaikan makannya. Pria itu menyadari sesuatu. Salah satu anaknya masih belum turun untuk sarapan sejak tadi.

"Obito kok belum turun?" Tanya Madara mengangkat alis.

Dilontari pernyataan itu, ketiganya mendongak dan salah satu dari mereka menjawab.

"Palingan masih mandi." Jawab Shisui.

"Mandi kok lama banget? Ayo dong.. Kita semua kan mau ke hotel."

Mengerti nada bicara Madara yang sudah berubah, Itachi lantas berdiri dari kursinya dan menuju kamar kakaknya.

Itachi langsung membuka pintu kamar kakaknya dan ia terheran-heran tatkala Obito berdiri menghadap ke arah jendela yang terbuka. Itachi tak dapat melihat ekspresinya bagaimana, karena pria jabrik itu membelakanginya.

"Astaga.. To! Lo ngapain sih," Gerutu Itachi segera maju. Langsung memutar pundak Obito agar menghadapnya.

Tapi sesuatu membuat Itachi terkejut bukan main. Dilihatnya, kakaknya itu sedang memegang sebuah buku. Dan yang membuat Itachi terkejut ialah.. sempat-sempatnya Obito membaca buku yang entah apa isinya, ia tak tahu!

"To!" Panggil Itachi masih terheran, "Lo ngapain baca buku, astaga.. Lo sempet-sempetnya ya baca buku. Kita nungguin lo dari tadi!" Lanjutnya dengan nada tinggi.

Perkataan Itachi membuat raut wajah Obito terlihat semakin tegang. Pria itu mengusap keringat dingin yang mampir di pelipisnya. "Iya Chi." Jawab Obito tak tahu harus menjawab apa.

Obito segera mengembalikan buku bercover hijau itu di lemarinya dan segera menghampiri Itachi yang sudah ada di depan pintu sembari menunggu dirinya kembali.

Itachi menggerutu heran, "Kok bisa sih To.. Lo kan mau kawin, siap-siap kek.. apa kek.. kok malah baca buku."

"Gua udah siap-siap Chi. Tinggal berangkat aja." Jawab Obito. Nafasnya sedikit tersengal padahal tidak berlari. Itu dikarenakan jantung Obito yang sudah setara seperti orang olahraga, membayangkan bagaimana nanti malam dilewati.

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now