Chapter 53 (Special Chapter)

195 23 19
                                    







Hari beranjak malam. Empat putra Madara sudah bersiap-siap dan sedang menunggu kedatangan para tamu. Beberapa pasang mata itu sedang menatap rumah mereka yang padat dengan dekorasi ulang tahun Fumiko. Mulai halaman depan sampai ujung taman belakang. Puncaknya adalah di sekitar kolam renang, tempat dimana acara akan dilaksanakan. Tak lupa, sudah tersedia kue ulang tahun yang cukup jumbo ukurannya untuk seorang bayi seperti Fumiko.

Menit-menit berlalu hingga satu-persatu tamu mulai datang. Karena Madara yang masih berada di dalam bersama Mei dan Fumiko, kedatangan rekan bisnis pria itu disambut oleh putra tertuanya. Tak luput juga, ketiga adik-adiknya.

Tak hanya rekan bisnis Madara, muncul dua sosok wanita yang secara kebetulan berbarengan dengan teman Obito. Membuat Itachi dan Sasuke mendadak sinis pada pria berambut perak didepannya sekarang.

"Hai bro," Sapa Kakashi santai. Namun kehadirannya tidak digubris oleh dua lelaki Uchiha yang merupakan adik Obito. Yah, nampaknya kedua orang itu masih tidak bisa melupakan apa yang ia perbuat pada Shisui.

Obito menyadari suasana mendadak canggung saat Kakashi datang. Pria jabrik itu pun mencoba untuk menghangatkan suasana.

"Waduh, udah dateng aja lu Kas. Padahal masih setengah jam lagi acaranya." Ucap Obito tersenyum sumringah.

"Ya iyalah gua dateng sekarang. Kalo telat, namanya nggak menghormati. Gimana sih lu ini? Lagian nggak enak To.. Nggak enak sama lu. Sama adik-adik lu juga." Sahutnya datar. Tapi ucapannya malah membuat Sasuke memutar bola mata.

Obito mengangguk-angguk paham lalu tertawa ringan.

"Oh, iya To." Suara Rin yang sedari tadi tidak terdengar mengalihkan perhatian segerombolan orang yang masih berdiri tersebut. Akan panggilan Rin, Obito menoleh dengan alis terangkat.

"Aku jadi inget sama Kurenai To.." Ucap Rin dengan alis menyatu keatas. "Harusnya kamu juga undang dia. Dia kan punya bayi."

Perkataan random tiba-tiba yang meluncur dari bibirnya tersebut bukan tanpa sebab. Pemikiran itu muncul saat Rin melihat ada beberapa anak kecil, bahkan anak bayi juga yang merupakan anak dari bawahan Madara. Bocah-bocah itu berlarian dengan riang membuat Rin teringat oleh temannya yang sudah punya anak.

Sebenarnya Rin sudah sempat berpikiran untuk mengundang Kurenai. Tapi karena sibuk mengurus putra kecilnya, ia jadi lupa dan tidak sempat untuk memberi Kurenai kabar.

Obito awalnya agak terkejut mendengar perkataan sang istri namun kemudian ia mengangguk-angguk paham. Ya seharusnya begitu. Obito juga lupa, harusnya ia mengundang Kurenai juga.

"Yaudah, gampang sayang. Nanti kan ada souvernir-nya. Kita kirim atau suruh ambil aja disini. Terserah mau nya gimana." Ucap Obito kemudian dan mendapat anggukan setuju dari Rin.

"Lu ngapain To, harusnya lu ngundang temen lu yang satunya. Bukan yang ini." Ucap Sasuke yang sempat mendengarkan pembicaraan suami-istri tadi. Ucapannya yang tiba-tiba dan dilontarkan dengan sinis, membuat yang ada disana cukup terkejut.

Kening Sasuke mengerut dalam. Sementara sepasang onyxnya mengarah pada Kakashi.

Mendengar pertanyaan sinis dari Sasuke, kening Obito mengerut. "Udahlah, Sas.. Kakashi disini tamu dan memenuhi undangan gua. Lo jangan bikin ribut." Ucapnya dengan nada memperingati.

"Ya gua tau Kakashi tamu! Lo ngapain ngundang dia?!" Sahut Sasuke menantang.

"Ya suka-suka gua dong." Jawab Obito santai. "Yaudah, yuk.. kita langsung ke taman belakang aja. Acaranya udah mau mulai kayaknya." Lanjut Obito berusaha tak menanggapi omelan Sasuke agar adiknya itu tak menjadi-jadi. Tapi rupanya Sasuke malah menjadi-jadi.

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now