Chapter 47

170 22 24
                                    







Semua orang yang ada disana menundukkan kepala dalam-dalam saat melihat pria berambut panjang berjalan di sepanjang lorong Uchiha Corp.

Uchiha Madara berhenti sejenak untuk menatap orang-orang disekelilingnya yang membungkuk hormat. Bibirnya menyunggingkan senyum. Entah mengapa Madara seperti ini. Yang jelas, para pegawai yang ada di sana menyadari perubahan baik yang terjadi dalam diri sang bos. Madara tak lagi se-angkuh dulu, pria itu melunak membuat semua pegawai yang ada di sana dibuat kagum.

Langkah Madara yang tegas akhirnya berhenti ketika berada di lorong menuju ruang rapat. Onyxnya melirik kesana-kemari.

"Obito belum datang?" Tanyanya.

Mendengar nama Obito disebut, rupanya membuat seorang pria berambut hijau menggoyahkan keyakinannya. Tak sampai setengah menit kemudian, pria itu menjawabnya, "Belum Bos."

Madara menoleh dan melihat pada seorang pria berambut hijau yang berbicara tadi. Kening Madara kemudian mengerut pada Zetsu. "Kenapa tidak dihubungi?"

Zetsu menunduk. "Saya minta maaf, Bos. Sudah saya telpon, tapi tidak diangkat Bos."

Madara mendengus. Memang tadi pagi, ia tak sempat bertemu dengan Obito karena sudah berangkat duluan. Ia mengira Obito tak akan lama untuk datang ke kantor, tapi sejak Madara meninggalkan rumah dua puluh menit yang lalu, Obito belum datang juga.

Akhir-akhir ini putranya itu sering kali telat dan Madara tak mengerti apa maksudnya!

















My Daddy Madara



















Hari beranjak malam. Suara deru halus mesin mobil yang terdengar membuat para security yang sedang berjaga-jaga segera membukakan pagar tinggi agar sang bos bisa masuk. Dua mobil berturut turut masuk kedalam halaman dan menyilaukan pandangan. Dalam hati para security tersebut.. mereka sangat bersyukur bisa bekerja disini, selain bisa makan enak, tentunya gaji mereka tak tanggung-tanggung.

Namun setelah melihat majikan mereka keluar dari mobil, bukan wajah senyum sumringah, melainkan tatapan lesuh yang diperlihatkan.

"Kamu ini gimana sih To?!" Ucap Madara memberhentikan langkahnya didepan pintu masuk. Nadanya sedikit meninggi, membuat Obito yang memegang kenop pintu, menolehkan kepalanya pada sang ayah.

"Untung aja tadi kamu dateng ke kantor lima menit sebelum rapat dimulai. Hari ini bukan rapat biasa To, kamu tau sendiri kan, ini kolega Papa dari luar negeri! Kamu jangan bikin Papa ketar-ketir dong!" Lanjut pria itu.

Wajah Obito terlihat lesuh. Ia kemudian menghela napas. "Iya Pa, maaf. Lagian kalau Obito telat, kan udah ada Papa disana sebagai pemimpin."

Madara berdecak mendengar jawaban Obito. "Kamu itu loh, dibilangin kok malah bantah."

Obito lagi-lagi menghela napas dan menatap wajah Madara dengan datar. Obito akui, akhir-akhir ini ia sering telat ke kantor. Ah, bukan telat juga sih sebenarnya. Tapi lebih tepatnya adalah jika ia sering datang mepet hingga didefinisikan sebagai telat oleh Madara.

"Papa!"

Dua orang dewasa itu mengerjab saat mendengar suara pintu dibuka dilanjutkan dengan suara imut seorang bayi. Ternyata muncul lah sosok imut menggemaskan yang sedang digendong oleh Mei.

My Daddy Madara (Season 2)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें