Chapter 33

233 29 36
                                    






Pukul sebelas malam. Uchiha Obito dan adik-adiknya masih didalam mobil menuju perjalanan pulang. Termasuk Fumiko yang mulai menangis karena kelelahan dan tidak bisa tidur. Selain suara empat pria disana yang tidak bisa diam sedikit, berada di pelukan Rin tidak seperti berada di pelukan Madara dan Mei.

Walaupun wanita berambut coklat itu nampaknya sedang berusaha untuk menghentikan tangis Fumiko.

"To, gua kalo ketemu Papa harus bilang apa To ..?" Tanya Shisui, nadanya terdengar dramatis di telinga Obito walaupun kenyataannya pria itu sedang panik sungguhan.

"Ya ampun," Obito mendesah. Melirik adik-adiknya lewat cermin didepannya. "Lo kayak mau di eksekusi mati Shis. Biasa aja napa sih, dari tadi kok nggak bisa diem."

Itachi melayangkan protes pada Obito. "Kita nggak bisa diem karena panik To. Kita takut Papa emosi."

"Iya To! Lagian, ini salah lo!" Sahut Sasuke tiba-tiba membuat Obito terkejut.

"Lo kenapa sih nggak bisa diem di rumah aja?! Baru dateng malah mau ke villa. Harusnya kan besok pagi kita berangkat bareng-bareng!" Ucap Sasuke panjang lebar, suaranya yang tinggi membuat tangis Fumiko semakin keras.

Obito menghela nafas, berusaha bersabar. "Ya terserah gua dong Sas. Gua kan bilang, kalo mau nyusul, besok pagi aja. Ya ini bukan salah gua dong.." Ucap Obito membela diri.

Sasuke tetap protes dan nampak keras kepala. "Nggak bisa To. Pokoknya ini salah lo, titik."

"Enak aja.." Timpal Obito. "Gua kan mau seneng-seneng sama istri. Kok malah nyalahin gua?"

"Ya tapi kan—"

"Tapi apa?" Tanya Obito menantang.

"Obito.." Rin yang sedari tadi diam, memanggil suaminya. Sudah satu jam di perjalanan menuju pulang, namun nampaknya samasekali tidak ada keheningan. Yang ada hanya suara sahutan-sahutan para pria Uchiha yang membuat Fumiko tidak bisa tidur dan ia cukup khawatir. Seharusnya Obito menyuruh adik-adiknya diam tapi pria itu malah menanggapi perkataan mereka.

"Kasihan Fumiko, sayang.." Ucap Rin. Alisnya menyatu.

Obito membuka sedikit mulutnya untuk mengambil napas. Ia kemudian menatap adik-adiknya. Menyuruh mereka semua diam.















My Daddy Madara

















Setengah jam berlalu. Mobil Obito memasuki area yang sudah sangat dikenali. Ya, area perumahan. Hanya butuh lima ratus meter untuk bisa sampai ke rumah. Suasana mobil yang sempat hening, kini kembali riuh dan ricuh. Akibatnya, Fumiko yang baru saja sampai ke alam mimpi, tiba-tiba terbangun dan menangis lagi.

Setelah perjalanan yang cukup panjang, akhirnya.. Onyx mereka menangkap rumah mewah yang mereka tinggali dan membawa kebahagiaan.. tiba-tiba saja berubah 180 derajat seperti rumah angker yang banyak hantunya.

Apalagi saat menangkap siluet seseorang dari sana, yang tak jauh dari pagar. Saat mobil semakin mendekat, barulah mereka tahu siapa sosok yang sedang berdiri disana.

Obito segera melajukan mobilnya masuk ke halaman karena pagar sudah terbuka. Setelah mobil berhenti dan mereka sudah siap keluar, Sasuke dan Shisui yang berada di kursi pojok malah berdiam diri dengan wajah tegang.

"Ayo," Ajak Obito menuntut. Ia dan wanitanya sudah berada di luar mobil.

"Sas," Itachi sedikit mendorong tubuh Sasuke agar bergerak, "Ayo, gua mau keluar!"

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now