Chapter 38 (Special Chapter)

231 27 38
                                    







Sasuke menyelesaikan kegiatan makan malamnya sedirian. Pria raven itu tengah mencuci tangannya di wastafel yang berada di ruang makan.

Benar-benar.. Sasuke tak habis pikir. Jadi begini rupanya? Hari istimewanya akan berakhir begitu saja tanpa ada seseorang yang memberinya hadiah? Sasuke tak minta yang tinggi-tinggi deh, diucapkan selamat pun ia sudah senang. Tapi sampai sekarang pun Sasuke tak mendapat ucapan selamat dari siapapun. Kecuali Naruto.

Ah, Sasuke ingat sesuatu!

Tadi pagi kan, Naruto memberinya kado ulang tahun. Sasuke tak yakin pemberian Naruto bisa disebut kado karena hanya segenggaman tangan.

Karena penasaran pria raven itu menyudahi acara mencuci tangan dan mulutnya, buru-buru ia berbalik untuk pergi dari ruang makan. Tapi saat Sasuke berbalik, ia menabrak sesuatu yang empuk - tapi bisa dibilang tidak empuk juga.

"Astaga Aniki!" Sasuke memegang keningnya yang berdenyut-denyut karena bertabrakan dengan badan Itachi. "Lo ngagetin aja deh."

"Lo.. udah selesai makannya?" Tanya Itachi mengangkat alis.

"Udah." Jawab Sasuke datar. "Emang kenapa?"

"Ya.. nggak papa .." Sahut Itachi melangkahkan kakinya diikuti oleh Sasuke. "Kita nungguin lo di atas. Tumben lama? Kelaparan?"

Sasuke nampak datar dengan lelucon garing kakaknya.

"Ya nggak juga sih.." Sahut Sasuke tak tahu harus menjawab apa.

Mereka berdua kemudian naik ke lantai atas. Tak ada yang membuat Sasuke terkejut samasekali karena Itachi berbicara apa adanya. Disana terdapat Obito, Shisui dan Rin.

"Oh, iya Chi." Obito membuka suaranya, melirikkan onyxnya pada Itachi yang sudah duduk. "Katanya ada produk parfum keluaran baru dari luar negeri. Merknya sama kayak yang gua punya. Cuma yang ini lebih mehong harganya."

Itachi nampak santai. "Berapa To?"

"35 juta Chi." Jawab Obito tak kalah santai.

Sasuke nampak datar karena pembicaraan ini terkesan membosankan. Lain halnya dengan Shisui yang kini mulai menyahut dengan senang.

"Ohhh, iya To.. gua tahu," Sahut Shisui tersenyum. "Kemarin Papa cek tokonya dari web resminya To, sempet nawarin gua buat beli."

"Terus lo mau Shis?" Tanya Itachi tersenyum. Ada sebuah kilatan aneh yang melintas dari sepasang onyxnya. Tak hanya Itachi, kini Obito dan Shisui juga begitu.

"Iya lah Chi. Orang Papa maksa kok," Jawab Shisui.

Sasuke mengerutkan kening. Apalah daya jika ia disini namun tidak diajak bicara dan hanya mendengarkan. Tapi bukan itu sebenarnya yang membuat Sasuke agak terkejut, melainkan topik pembicaraan yang sedang kakak-kakaknya bahas.

Mereka bilang apa? Shisui dibelikan parfum seharga 35 juta oleh Madara?

Sasuke berani bersumpah ia samasekali tidak iri. Tapi ia tak habis pikir dengan Madara! Tahun ini tak seperti tahun-tahun sebelumnya saat Sasuke ulangtahun. Jika tahun sebelumnya Madara selalu memberi kado, tapi tahun ini mungkin tidak ada. Terbukti dari kemarin nampaknya Madara lupa akan hal itu.

"Papa juga nawarin gua Shis," Jawab Itachi, suaranya membuat Sasuke memperhatikan gerak-gerik kakaknya itu dengan baik. "Tapi gua nggak mau. Ada alasan kenapa gua nggak mau. Pertama, buang-buang duit.. Kedua, gua kan masih ada parfum."

"Lo nggak bisa ngomong itu buang-buang duit Chi," Sahut Shisui. "Rejeki kan nggak boleh ditolak. Yang mau bayar kan Papa Chi,"

"Iya juga sih." Sahut Itachi berubah pikiran. Sejenak pria itu terdiam sebelum melanjutkan pekerjaannya. "Ah, yang buang-buang duit itu Obito karena beli parfum 19 juta."

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now