Chapter 100 (Special Chapter)

118 19 48
                                    








"Wah, Shisui kalah dari gua nih. Gimana kalo yang kalah kita kasih pertanyaan?"

Uchiha Sasuke bersuara, duduk bersama saudara-saudaranya selepas bermain voli. Hari sudah malam, namun nampaknya pantai yang sedang mereka tempati masih banyak pengunjung.

Akan ucapan Sasuke, kakak kandungnya yang kalah bermain voli dengan Obito langsung menolak ide Sasuke.

"Lah, ngapain? Dari awal kan nggak ada pernjanjian apa-apa." Itachi membantah, keningnya mengerut tidak suka.

"Pertanyaan apa tantangan, Sas?" Obito menoleh, mengabaikan Itachi.

"Pertanyaan apa tantangan nih??" Sasuke malah menatap kedua kakaknya, Shisui dan Itachi dengan ekspresi mengejek. Pria itu tertawa.

"Anjing lu Sas." Itachi berdecak. Ia sadar bahwa adiknya sedang mengejeknya.

"Gini aja deh, karena yang kalah pada diem dan nggak mau ngejawab, kita tanya aja ke cewek-cewek." Sasuke mengalihkan pandangannya pada Rin, Sakura dan Izumi. "Gimana?"

"Eumm," Izumi nampak berpikir. "Jujur aja gak sih?? Ya kan Rin, Ra?"

Rin dan Sakura mengangguk. Mungkin ketiga wanita itu memiliki pikiran yang sama. Jika 'jujur', salah satu dari ketiganya bisa menanyai Kagura mengenai perasaannya.

"Oke, berarti jujur yak!" Sasuke menepuk tangannya sekali, menatap kedua kakaknya sekaligus Kagura. "Pertama, gua kasih pertanyaan ke Shisui, terus Sakura ngasih pertanyaan ke Kagura."

"Ya gua dulu lah Sas." Obito berdecak, meralat ucapan Sasuke. "Gua dulu.."

Sasuke mengangkat bahu dengan ekspresi santai. Ia tidak mempermasalahkan hal ini.

"Hmm, tanya apa ya?" Obito bergumam. Dalam hati dia bertanya-tanya, pertanyaan apa yang akan dia kasih pada Itachi? Sedikit menjahilinya tak apa mungkin..

"To, sini gua kasih ide." Sasuke tiba-tiba meraih pundak Obito, memajukan kepalanya.

Onyx Itachi menyipit heran tatkala melihat Obito dan Sasuke cekikikan sekarang. Entah apa yang mereka berdua bicarakan.

"Ah, jangan lah. Parah lu." Obito memekik, namun ekspresi wajahnya masih terlihat sekali jika menahan tawa.

Firasat Itachi mulai tidak enak.. Apa gerangan yang Sasuke bisikkan?

"Gapapa kaleeee.. Santai ajaaa.." Sahut Sasuke.

Obito tidak menyahut sebagai gantinya ia tertawa kembali, membuat beberapa pasang mata heran melihatnya. Detik berikutnya ia menghentikan tawanya dan mencoba serius

"Ehem," Obito berdehem. "Jadi gini, Chi.." Suara itu terdengar jelas di telinga mereka. "Karena lo kalah main voli dari gua... Gua mau kasih pertanyaan nih. Lo jawab jujur tapi ya.."

"Iya Aniki! Jawab jujur loh!" Tambah Sasuke.

Itachi sudah was-was, karena ia yakin seratus persen bahwa kakaknya itu akan melayangkan sebuah pertanyaan yang tidak sepantasnya. Atau mungkin membuatnya malu, sehingga dia merasa terpojok

"Tanya apa sih?"

"Jujur sama kita semua loh," Ucap Obito, yang menurut Sasuke mengulur-ulur waktu.

"Sayang, cepet dong." Namun nampaknya tak hanya Sasuke, Rin pun ikut gemas.

"Oke-oke," Obito tertawa lagi, "Jadi Chi... Jujur sama kita semua.. satu hal yang pernah bikin Shisui emosi, karena lo nuduh-nuduh dia. Inget kan??"

Detik berikutnya kata-kata yang sejak tadi tahan akhirnya keluar. Berbeda dengan dugaan Itachi, sekarang pria itu nampak kebingungan.

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now