Chapter 57

144 21 37
                                    








Pagi itu keheningan menyelimuti ruang makan keluarga Uchiha. Hanya ada suara garpu dan sendok yang beradu di ruang makan tersebut. Sesekali suara Mei yang menginterupsi.

Sejak mendudukkan diri di ruang makan untuk sarapan, mereka semua tak mendapati dua orang yang seharusnya ikut berkumpul di sini.

Onyx Madara menyipit. Hari ini hari dimana ia akan bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Namun Obito belum kunjung turun padahal waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan pagi.

"Mei," Panggil Madara memecahkan keheningan. Wanita yang dipanggil namanya itu sontak menoleh pada sang suami.

"Aku akan berangkat ke kantor sekarang. Jika Obito turun, dia harus cepat-cepat karena satu jam lagi ada rapat."

Mei mengangguk, "Baiklah, jadi kau mau berangkat sekarang?"

Pertanyaan Mei dijawab oleh anggukan. Setelah menyelesaikan sarapannya, Madara langsung bersiap untuk berangkat ke kantor. Mei sedikit membantunya. Seperti membenahi jas dan dasi suaminya.

Sebelum benar-benar pergi, Mei dihadiahi sebuah kecupan manis di pipinya. Wanita itu hanya geleng-geleng kepala dengan rona merah.

"Ciee Mama!"

Suara Sasuke tiba-tiba menginterupsi. Mei agak terkejut, mengapa Sasuke harus menggoda dirinya mengingat hal yang Madara lakukan normal-normal saja?

Suasana cukup hening kembali beberapa saat hingga sebuah suara menginterupsi. Mereka langsung menyadari keberadaan dua orang yang belum sarapan pagi ini. Tapi wajah dua orang itu terlihat kusut entah kenapa.

"Aku berangkat dulu sayang." Sepasang manik hitam itu melihat wanitanya yang nampak terkejut dengan ucapannya.

"Kamu nggak mau makan dulu To?" Balas Rin saat ia hanya melihat Obito minum segelas susu tadi.

Gelengan Obito membuat Rin menghela napas. Sebelum Obito berangkat bekerja, Rin membenahi jas hitam suaminya. Wanita berambut coklat itu juga merapikan sedikit helaian rambut hitam Obito yang berantakan ke belakang. Menurutnya itu sangat mengganjal. Alhasil helaian itu disingkirkan hingga Obito terlihat lebih segar dengan keningnya yang terlihat.

Senyum Rin mengembang melihat Obito yang terlihat lebih rapi dari sebelumnya.

"Rin?" Panggil Mei.

"Iya Ma?"

"Obito kelihatan kusut banget dari kemarin. Dia juga sempet marah-marah. Kamu ada masalah sama dia atau gimana?" Tanya Mei. Nadanya terdengar perhatian.

Suara Mei dapat didengar oleh Shisui, Itachi dan Sasuke. Namun ketiganya memilih untuk diam.

"N-nggak kok Ma." Jawab Rin, memaksa seulas senyum.

Kening Mei mengerut, "Ngomong aja. Barangkali Mama bisa bantu."

Rin terlihat agak ragu. Sebenarnya masalah kemarin sudah selesai. Hanya saja Obito terlihat kusut karena mood-nya belum membaik. Ia juga sempat kesal dengan teman mesumnya itu karena dia, Obito jadi terlihat kurang bersemangat untuk berangkat bekerja.

Jawaban yang dikeluarkan Rin selanjutnya hanya sebuah gelengan. Mei berdecak melihatnya.

"Ngomong aja, Rin." Suara seorang menginterupsi. Kali ini bukan Mei, melainkan Itachi. "Ini pasti gara-gara temen kalian kan Obito sampai marah-marah begitu?"

Rin hanya mengangguk.

"Tuh, kan Aniki." Sasuke tiba-tiba menyahut. Tebakannya kemarin seratus persen benar karena orang yang dimaksud pastilah Kakashi. "Emang itu cowok ganjen banget."

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now