Chapter 96

124 17 65
                                    








Hari semakin gelap. Namun tidak membuat pesta pernikahan Kakashi dan Hanare sepi. Para tamu undangan justru dibuat semakin happy.

Suasana ruangan ballroom itu semakin meriah. Beberapa pasangan yang ada disana maju untuk berdansa, begitulah para saudara Uchiha yang juga ingin maju untuk berdansa.

Ketiganya adalah Obito, Itachi dan Sasuke. Berbeda dengan Shisui, ia duduk di kursi dengan tenang bersama Kagura.

"To! Lo nggak tau diri banget," Sasuke emosi saat melihat Obito menitipkan putranya pada Shisui. "Lo harusnya yang diem disini! Kasian Shisui, masa duduk manis sambil jagain Mamoru?!"

Mendengar Ayahnya dikatai, Mamoru yang berada dalam gendongan Shisui memukul lengan Sasuke dengan keras. Pria berambut emo itu sontak membulatkan mata.

"Lo apaan sih Sas.." Shisui menanggapi dengan santai. "Gua nggak papa kok."

"Denger kan lo?" Emosi Obito tersulut. Sepasang onyxnya mengarah pada Sasuke. "Orang Shisui nggak papa kok lo yang sewot."

"Gua setuju sama lo Sas." Itachi mengangguk, "To.. mendingan lo ngalah deh. Kasian tauk Shisui. Gua paham dia pasti ada keinginan buat dansa didepan, tapi lo malah nitip Mamoru ke dia."

"Lah, nggak kok Chi." Shisui menyahut dengan tampangnya yang polos. "Gua nggak ada keinginan. Biasa aja."

Jawaban pria itu tanpa sadar membuat Kagura menggigit bibirnya.

Itachi berdecak dan meraih lengan Obito. Membawa pria berambut jabrik itu menjauh dari mereka.

"To, lo gimana sih? Nggak peka banget. Itu Kagura kasian banget dari tadi di diemin mulu sama Shisui. Lo peka dikit dong, biarin Shisui dansa didepan sama kita."

"Gua kan juga kepengen dansa." Balas Obito.

Rin menghela napas, menyusul Obito dan Itachi yang sedang berbicara berdua tak jauh dari mereka.

Wanita berambut coklat itu tersenyum. Menepuk pundak suaminya. "Itachi bener To.. udahlah, aku nggak papa. Kasian Kagura,"

Obito menoleh, melihat Rin yang muncul di sebelahnya. Pria itu selanjutnya menghela napas, ia mengangguk.

"Giliran Rin langsung nurut!" Gerutu Itachi gemas. "Bucin lo."

Obito tak menyahut. Ekspresinya tidak kaku seperti tadi. Ya, ia akui dirinya bucin. Tapi bagaimana dengan Itachi? Kayak dia nggak aja...

Obito duduk kembali bersama Rin. Pria itu lantas meraih bocah yang rambutnya jabrik sepertinya, mendudukkan Mamoru di pangkuannya. Sementara Shisui yang awalnya menjaga bocah tersebut, jadi terperangah kebingungan.

"Lah, kenapa To? Lo nggak jadi dansa ke depan?"

"Nggak, lu aja sama Kagura. Gua disini aja sama Rin." Jawab Obito mantap.

Kening Shisui mengerut. "Nggak papa To gua yang jagain Mamoru. Lu dansa aja.."

"Shis." Itachi memotong, "Yuk kedepan. Obito nggak jadi dansa,"

Shisui mengalihkan sepasang onyxnya pada Obito, ia nampak tidak mengerti. Padahal barusan kakaknya itu ngotot loh minta dansa.

Sepasang onyx Shisui kemudian mengarah pada wanita disebelahnya yang sejak tadi hanya diam. Entah kenapa tiba-tiba saja mulutnya terasa kaku untuk berbicara.

"Kagura?" Panggil Shisui pelan, wanita cantik berambut hitam itu terkesiap dan tersenyum. "Kamu mau dansa didepan sama aku?"

Kagura mengangguk cepat, tapi dilihat dari ekspresinya ia nampak gugup. Tak dapat dipungkiri, jantungnya mulai berdegup kencang.

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now