Chapter 137

109 13 76
                                    







Hari beranjak semakin malam. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Acara pernikahan Shisui dan Kagura berjalan dengan lancar. Para tamu undangan yang hadir dalam acara ini dibuat gembira. Tentu saja makanan-makanan enak yang bisa diambil sepuasnya dan dibawa pulang adalah salah satu yang berpengaruh, selain itu souvernir yang mereka dapatkan adalah sebuah dompet kulit merk luar negeri. Tentu saja souvernir tersebut sangat bermanfaat dan bisa digunakan.

Satu persatu tamu undangan mulai pulang dengan wajah sumringah. Mereka dibuat puas dan sangat senang oleh pesta pernikahan ini. Semua bisa menjadi pertanda baik, mereka yang hadir bahagia dan mendoakan sepasang pengantin agar terus bersama sampai tua.

Suasana di ballroom hotel tak seramai tadi. Shisui yang tadinya berada di dekat altar mengajak Kagura turun untuk menghampiri Madara dan Mei. 

"Pa, Ma..." Panggil Shisui pada Madara dan Mei yang setia duduk di tempatnya. Madara dan Mei yang mendengar panggilan tersebut menoleh dan tersenyum.

"Shisui, ada apa? Mau pulang sekarang?" Tanya Mei lembut.

"Eum, nggak Ma.." Kerutan pada dahi Mei muncul seketika mendengar jawabannya. "Karena udah  larut, Shisui lelah jadi aku sama Kagura berniat untuk nginap disini."

"O-oh, gitu." Mei menanggapi dengan singkat. Entah kenapa rasanya agak canggung.

Madara hanya diam mengawasi interaksi mereka. Pria itu paham Shisui hanya beralasan lain.

"Yaudah kalau gitu, Papa sama Mama pulang dulu. Kunci mobil kamu ada di Papa."

Madara berucap dan mengeluarkan sebuah kunci mobil milik Shisui lalu memberikannya pada pria itu.

"Makasih Pa." Balas Shisui. Madara hanya mengangguk. Tanpa berlama-lama lagi Shisui mengajak Kagura menuju salah satu kamar di hotel tersebut.

Karena gaun pengantin yang dikenakan Kagura tak memungkinkan dia jalan sendiri, dua orang pelayan membantu untuk membawa ekor gaunnya.

Shisui dan Kagura keluar dari ballroom hotel tersebut dan menuju ke sebuah lift. Dia memencet tombol dua puluh. Butuh beberapa menit dibutuhkan agar sampai ke lantai tujuan.

Setelah sampai di lantai dua puluh, Shisui meminta dua pelayan tersebut kembali ke ballroom. Awalnya mereka bingung karena Shisui dan Kagura belum sampai menuju kamar, tapi mereka menurut saja.

Kagura dibuat bingung dengan tingkah laku pria itu. Detik berikutnya kebingungannya terjawab dan dia membulatkan mata.

Tanpa aba-aba Shisui menggendongnya ala bridal style. Kagura menjadi kaget seketika dan secara refleks melingkari leher Shisui.

"Shisui.." Kagura mengeratkan pelukannya, "A-apa nggak berat..? Aku bisa kok jalan sendiri."

"Cuma jalan beberapa langkah lagi. Nggak berat kok."

Menyerah, Kagura akhirnya membiarkan Shisui menggendongnya. Jantungnya serasa ingin copot. Detik demi detik membuat rasa gugup semakin bersarang dalam dirinya.

Apa yang dikatakan Shisui benar. Kira-kira berjalan sepuluh langkah saja mereka berdua sudah sampai didepan kamar hotel tersebut. Shisui menurunkan tubuh Kagura berikutnya agar bisa meraih kunci kamar tersebut.

Semerbak wangi bunga langsung tercium dari depan kamar setelah Shisui membuka pintu kamarnya. Kagura dibuat melongo sesaat melihat kamar itu yang dihiasi beberapa bunga. Nampaknya Shisui sudah mempersiapkan ini sebelumnya.

Keduanya kemudian masuk kedalam kamar. Jantung semakin meronta-ronta kencang dalam diri keduanya. Meskipun Shisui menahan sekuat tenaga, tapi penyamarannya agar terlihat tenang sedikit terbongkar. Pelipis pria itu berkeringat.

My Daddy Madara (Season 2)Kde žijí příběhy. Začni objevovat