Wanita berambut coklat itu terbangun kala suaminya masuk kedalam kamarnya. Awalnya wanita itu mengira jika Obito pindah tempat tidur karena tidak bisa tidur di kamar Mamoru dan Rie, tapi nampaknya dia salah besar.
Rin terlihat terkejut saat Obito masuk kedalam kamar sembari menggendong Rie yang menangis. Tak hanya Rie masalahnya, Mamoru juga menangis. Jika hanya Rie yang menangis, Rin mungkin bisa mengira jika putrinya lapar, tapi tak seperti biasanya. Rin sudah sangat hapal jam-jam dimana Rie terbangun tengah malam.
"To? Kenapa Rie sama Mamoru nangis?" Tanya Rin keheranan.
"Izumi sudah di rumah sakit mau lahiran sayang.. Tapi Sasuke ini loh, anak kita dua-duanya nangis gara-gara dia." Jawab Obito membuat Rin kaget. "Bangunin aku tapi caranya kasar. Lampunya tiba-tiba dinyalain semua, AC nya dimatiin. Akhirnya Rie sama Mamoru ikut kebangun, mereka pusing. Aku juga pusing."
Kerutan pada dahi muncul selanjutnya. Rin berdecak. "Sasuke ini gimana sih? Nggak tau apa kalau nidurin anak dua itu susah? Apalagi Rie masih bayi."
Dengan wajah kesal, Rin segera mengambil Rie yang masih menangis di gendongan Obito. Wanita itu menimang-nimang tubuh Rie beberapakali.
Mamoru yang masih menangis sesenggukan mendudukkan diri di samping Rin. Sebelah tangan Rin mengelus-elus kepalanya. "Udah, Mamoru.. Mama ambilin obat sakit kepala ya, terus habis gini kamu tidur lagi. Papa sama Mama mau ke rumah sakit."
"Mamoru masih mau ditemenin Papa Maa," Jawab bocah itu merengek. "Papa disini aja ya sama Mamoru."
Rin agak terkejut lalu menolehkan kepalanya pada Obito. "Gimana ini To..? Kalau udah begini repot. Apa aku ke rumah sakit duluan nanti kamu nyusul?"
Sekarang Obito malah yang terkejut mendengar ucapan Rin. Ke rumah sakit malam-malam seperti ini? Sendirian? "Ya nggak lah sayang! Aku nggak bolehin kamu pergi ke rumah sakit sendirian tanpa aku!"
Keluarga Uchiha memang mempunyai supir yang bekerja di rumah itu. Namun supir tersebut tidak menginap di rumah ini seperti para maid ataupun satpam. Supir tersebut akan datang pagi-pagi jam enam dan pulang jam delapan malam. Dan barusan Rin mengatakan jika dia akan pergi ke rumah sakit duluan sendirian? Naik taksi online di tengah malam begini??
"Mamoru, kamu tidur aja ya disini jagain Rie. Papa sama Mama cuma sebentar kok." Obito beralih pada putranya kembali.
"Kalau gitu, Mamoru ikut sama Papa aja!"
Obito berusaha menghadapi sikapnya yang cukup keras kepala. "Mamoru jagain Rie.. Masa Rie ditinggal sendirian? Kalian tidur bareng aja di kamar. Papa sama Mama cuma sebentar."
Mamoru lagi-lagi menggeleng. Rin sejenak menggelengkan kepala dan memberi isyarat pada Obito melalui mata. Berbohong sesekali demi kebaikan tidak masalah.
Obito menghela napasnya, "Yaudah, Papa sama Mama nggak jadi ikut. Sekarang Papa anterin Mamoru tidur lagi ya.."
Mamoru mengangguk dengan wajah polos. Obito segera menarik tangan kecilnya untuk dibawa kembali ke kamarnya. Sementara Rin masih tetap di kamar itu, menimang-nimang tubuh Rie agar berhenti menangis.
Dua puluh menit kemudian Rie akhirnya terlelap kembali setelah sang ibu menimangnya dan memberinya ASI. Perlahan-lahan Rin akhirnya menuju kamar Mamoru dan Rie disebelah kamarnya, ternyata Obito juga baru saja menidurkan Mamoru dengan membaca dongeng.
Sepasang suami-istri itu akhirnya bisa lebih tenang. Mereka berdua pun keluar dari kamar tersebut. Tanpa berlama-lama lagi mereka berdua menuju halaman depan rumah tersebut.
"Sasuke ini kebangetan To. Kan kasian Mamoru sama Rie jadi kebangun. Nanti aku coba ngomong sama dia supaya nggak kayak gitu lagi." Ucap Rin, nadanya kesal. Tentu saja wanita itu masih kesal dengan adik iparnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy Madara (Season 2)
FanfictionMenceritakan kisah Madara sebagai direktur di perusahaan Uchiha yang mempunyai anak-anak bandel dan susah diatur. Kehidupannya setelah menikah, sedikit berbeda dari sebelumnya.. Seperti sebuah dongeng yang menjadi kenyataan, kebahagiaan Madara berli...