Chapter 133

129 15 78
                                    








"Chi, serius gua deg-degan.." Ucap Shisui setelah menaiki tangga. Itachi berhenti sejenak. Dia nampak heran dengan kakaknya itu, katanya ingin menikah. Tapi disuruh bicara tentang hal ini pada Madara dan Mei, Shisui nampak takut.

"Lu dibilangin batu amat sih Shis.. santai aja."

Ketika sampai didepan pintu kamar Madara dan Mei, Itachi dengan sopan mengetuknya beberapakali kali. Selama beberapa saat tak ada jawaban, Itachi mengalihkan perhatiannya pada Shisui yang menunduk.

"Lu yang ngomong duluan Shis, ntar gua bantu. Kalau gua duluan kan kesannya aneh, ntar gua yang kayaknya maksa lu buat nikah." Ucap Itachi.

Shisui hanya mengangguk.

Berselang lima detik setelah mengatakan itu, suara pintu terbuka membuat Itachi dan Shisui terkesiap.

Nampak seorang pria berambut hitam dengan wajah bangun tidur mengucek matanya. Madara kemudian melayangkan tatapan tanya pada keduanya.

"Pa, ijinin Shisui nikah."

Saat itu juga, Madara yang baru saja terbangun dari tidur siangnya merasakan jantungnya melompat keras.

Selama beberapa saat tak ada yang bersuara. Shisui hanya melihat raut wajah didepannya yang hanya diam dengan pandangan terkejut. Kedua onyx Madara membola dengan bibir yang sedikit terbuka.

"Pa...?" Shisui memanggil sang Ayah sekali lagi dengan ragu. Sedemikian terkejut kah sang Ayah mendengar ucapannya?

Suara berat Shisui mengembalikan nyawa Madara yang sempat melayang beberapa detik. Madara mengerjabkan kedua matanya, ekspresi kaget masih nampak jelas.

"Kamu ini kok tiba-tiba ngomong begini sih Shis?" Tanya Madara membola.

Keheningan menyelimuti kembali sesaat membuat Madara mengalihkan pandangannya pada Itachi yang sejak tadi terdiam. Onyxnya lalu mengarah pada Shisui kembali, "Ayo kita duduk dulu. Kamu bikin Papa kaget aja habis bangun tidur."

Madara menggiring dua putranya masuk kedalam kamarnya. Kebetulan di dalam kamar itu ada Mei yang sedang duduk di sofa membaca sebuah buku. Melihat Itachi dan Shisui masuk kedalam kamar membuat Mei keheranan.

"Eh Shisui sama Itachi," Sapa Mei tersenyum. Ada sorot tanya di kedua matanya. "Ada apa?"

Itachi dan Shisui mendudukkan diri di kasur, berhadap-hadapan dengan Mei yang tengah duduk di sofa. Madara ikut mendudukkan dirinya di samping Mei, menatap dua putranya dengan penuh tanya.

"Jadi gini, Pa.. Ma.." Shisui mulai berbicara, "Maaf kalau aku ngagetin Papa tadi, tapi sebenernya yang aku omongin tadi beneran. Udah dari lama setelah Itachi sama Izumi nikah, aku juga pengen nikah.. Aku nungguin waktu yang tepat aja buat bicara ini. Soalnya kemarin kan Izumi lahiran.."

Madara membulatkan matanya, begitu pun dengan Mei. "Jadi kamu serius sama cewek itu?"

Pertanyaan Madara dijawab Shisui-sama dengan anggukan mantap. "Serius Pa.. baru kali ini aku suka sama perempuan, aku nggak pengen lama-lama pacaran..."

Madara menolehkan kepalanya pada Itachi. Wajah terkejutnya berubah menjadi penuh tanya. Itachi mengira Madara akan mengatakan sesuatu, namun Itachi akhirnya paham maksudnya setelah mendapatkan tatapan itu.

Itachi paham Madara tengah bertanya-tanya. Apa yang gerangan membuat Shisui seperti ini, "Pa... Aku nemenin Shisui buat bicara hal ini ke Papa. Dari kemarin-kemarin dia pengen ngomong tapi gak berani, dia pengen cepet-cepet nikah sama pacarnya itu Pa.. Dan ini semua mutlak keinginan Shisui, aku nggak mempengaruhi apa-apa ke dia.. Ya kan Shis?"

My Daddy Madara (Season 2)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon