Chapter 134 (Special Chapter)

166 14 27
                                    







"Pa..."

Pria berambut jabrik itu menghampiri sang Ayah yang berada di ruang gym. Tak seperti biasanya di hari libur dirinya akan bersemangat bergabung dengan sang Ayah dan saudara-saudaranya untuk berolahraga, namun hari ini rasanya untuk duduk dengan tenang pun dia tak bisa.

"Kenapa Shis?"

Uchiha Madara menoleh mendapati panggilan Shisui. Melihat salah satu putranya itu menghampirinya di ruangan gym.

"Paa, ini udah jam delapan. Kok Papa masih nge-gym sih?" Tanya pria itu.

Sejenak Madara menghentikan aktivitas gym-nya dan mendudukkan diri di atas sofa. Tiga anaknya yang lain juga ikut menghentikan aktivitas setelah melihat sang Ayah duduk disana.

Shisui lantas menghampiri Madara dan duduk disampingnya. Ada sorot kecemasan dalam kedua onyxnya, "Pa... Buruan mandi, bentar lagi udah jam sembilan."

"Shis, lu nggak liat Papa baru aja selesai nge-gym? Keringetan? Lu suruh mandi?" Suara Sasuke menginterupsi.

Itachi yang ada disana mengangguk setuju, "Papa lagi capek Shis, mending lu ambilin kita semua minum."

"Bener Aniki," Sahut Sasuke setuju, onyxnya beralih pada Shisui kembali. "Kita habis nge-gym, mending ambilin kita minum Shis. Dari tadi lu kan cuma mondar-mandir nggak jelas,"

Shisui tidak menjawab, lain halnya dengan Madara yang sekarang menanggapi ucapan anaknya itu. "Sekarang ini kan masih jam delapan, santai aja... Kita kan mau ke rumah Kagura jam sepuluh. Daripada itu, kamu panggil maid buat ambilin minum Shis. Papa haus."

"Iya Pa," Shisui menundukkan kepalanya. Segera melesat pergi tanpa banyak protes.

Tak berselang lama seorang wanita tua menghampiri mereka. Maid yang lain sedang sibuk memasak membantu Mei, Rin dan Izumi. Wanita tua yang biasa dipanggil 'bibi' itu segera meletakkan beberapa gelas air mineral bersuhu normal didepan para majikan.

Diantara mereka semua, hanya satu orang yang protes. Meskipun para Uchiha yang sudah basah dengan keringat dan ingin minum yang segar-segar, tapi mereka sedikit iba untuk menyuruhnya untuk mengambil minum yang baru. Mungkin alasannya karena orang itu sudah cukup tua.

"Loh, kok cuma air biasa sih Bi?" Sasuke menatap orang itu seraya melotot.

"Maaf Tuan muda, kebetulan stok air dinginnya habis." Kata si Bibi membungkuk.

Sasuke berdecak dan mengabaikan alasan tersebut. "Kita semua pengen yang dingin-dingin habis olahraga, ambilin yang dingin dong! Es jeruk kek, sirup kek, perasan lemon kek.."

Madara cukup terkejut namun berekspresi datar selanjutnya. Beda halnya dengan tiga putranya yang lain. Obito, Shisui dan Itachi memandang tidak suka pemandangan tersebut.

"Udah, Sas.." Obito segera menyahut. Ia sangat sensitif jika menyangkut nenek-nenek. "Lagian lu kan punya kaki, jalan sendiri lah kalo nggak mau air biasa."

"Lah, lu nggak jelas To. Apa salahnya coba kalo gua nyuruh bibi ngambil minum lagi? Toh dia kerja disini."

Meskipun yang dikatakan Sasuke benar, Obito merasa cara Sasuke bersikap kurang tepat.

"Terimakasih banyak ya bi. Silahkan bibi kembali ke dapur." Suara Itachi tiba-tiba menginterupsi membuat Sasuke terkejut.

"Maaf, Tuan-tuan.. kebetulan es batu di kulkas habis. Air dingin, air jeruk ataupun sirup juga habis." Ujar nenek tersebut menjelaskan sekali lagi.

Itachi menggeleng, "Nggak papa bi, silahkan kembali."

Wanita tua itu mengangguk dan segera melesat pergi dengan cepat sebelum ada yang bersuara lagi.

My Daddy Madara (Season 2)Onde histórias criam vida. Descubra agora