Chapter 69

140 15 21
                                    









Hari-hari berlalu dengan menyenangkan. Keluarga Uchiha menjalani aktivitas keseharian mereka seperti biasa. Madara yang sembuh dari sakitnya, kembali dihajar oleh segudang dokumen. Uchiha Obito, protes untuk yang kedua kalinya tapi Madara tetap bersikukuh untuk tak memberi hari libur. Hal ini bukan tanpa alasan. Proyek baru yang akan Uchiha Corp lagi-lagi laksanakan, tentu saja menghasilkan pundi-pundi dolar yang sangat banyak nilainya. Dan itu membuat Madara sangat bersemangat.

Seusai rapat siang ini, nampak terlihat dua sosok wanita yang sedang berjalan di lorong menuju ke sebuah ruangan. Sebelum masuk ke sebuah ruangan dengan pintu megah yang tidak bisa dimasuki sembarang orang, dua wanita itu dibukakan pintunya oleh seorang pekerja disana.

Saat pintu dibuka, nampaklah dua sosok pria dengan warna rambut sama sedang duduk di sebuah sofa. Salah satunya- Madara sedang membaca sebuah majalah bisnis, sementara yang satunya duduk sambil mengetik sesuatu di laptop.

Menyadari kedatangan dua orang ke ruangannya, Madara dan Obito menoleh pada Mei dan Rin yang sedang membawakan sekotak bekal makan siang.

"Madara," Sapa Mei tersenyum. Wanita itu mendudukkan diri di samping sang suami. Tangan Mei terangkat, "Makan siang!"

Madara tersenyum, "Kenapa Fumiko tidak dibawa kesini?" Tanyanya, saat menyadari bahwa Rin membawa putranya. Namun tidak dengan Mei.

Mendengar perkataan Madara, Obito hanya berdecak. Ia sadar sang ayah masih rindu dengan putrinya mengingat mereka berdua tidak menghabiskan waktu bersama yang banyak. Tapi Madara terlalu egois.

"Fumiko tidur siang. Lagipula, aku hanya sebentar." Jawab Mei, "Kasihan kalau dibangunkan."

Helaan napas berat meluncur dari bibir Madara.

"Sudahlah, ini makan siang. Makanlah," Lanjut Mei tersenyum. Wanita itu segera membuka kotak makan tersebut dan memperlihatkan isinya pada Madara.

Rin pun melakukan hal yang sama pada Obito. Namun yang nampak berbeda disini adalah ada seorang bayi kecil yang terlihat manja sedang berada di pangkuan Obito.

"Sayang," Panggil Rin lembut pada Mamoru. "Sama Mama ya."

Bermaksud untuk mengambil tubuh kecil itu dari pangkuan Obito, Mamoru malah berteriak. Madara dan Mei sempat terkejut, namun kemudian tawa garing yang meluncur dari bibir Obito.

"Nggak papa, Rin. Aku masih bisa makan." Jawab Obito sedikit tertawa. Pria itu malah menggoyang-goyangkan paha-nya hingga membuat tubuh Mamoru ikut bergoyang dan bayi itu tertawa.

Keheningan menyelimuti ruang megah tersebut. Rin hanya menatap miris suaminya yang sedang makan dan terus-terusan menyamankan posisi karena sedang menggendong Mamoru dalam pangkuannya. Sementara Madara dan Mei, nampak makan dengan tenang.

"To," Panggil Madara memecahkan keheningan. Obito lantas menoleh dengan alis terangkat. "Rapat kedua setelah istirahat makan siang. Gimana Zetsu? Sudah kamu suruh siap-siapin berkasnya?"

Mendengar pertanyaan Madara, Obito segera meraih handphonenya yang sedari tadi nganggur di atas meja. Dengan mulut yang masih penuh mengunyah makanan, pria itu memberi pesan pada Zetsu dan bermaksud mengingatkan agar siap-siap untuk rapat.

Setelah istirahat makan siang, Mei dan Rin pun bergegas untuk pergi. Hanya tersisa lima menit sebelum mereka mulai bekerja kembali. Tapi saat melihat Obito yang kelihatannya menempel sekali dengan Mamoru, Rin jadi tidak tega untuk memisahkan mereka berdua.

"Mamoru, Papa nanti pulang lebih awal! Nanti kita main lagi, oke?!" Ucap si pria jabrik itu pada putranya. Ia tersenyum lebar.

Obito hendak memisahkan diri dan memberikan Mamoru pada Rin, tapi yang terjadi adalah bayi itu mulai kelihatan kacau. Sedetik kemudian, tangisnya pecah. Meramaikan ruang kerja tersebut.

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now