Chapter 109

114 15 45
                                    







Hari-hari berlalu begitu saja setelah acara pernikahan anak ketiga Uchiha Madara. Anak ketiganya, Uchiha Itachi baru saja pulang dari bulan madu setelah sepuluh hari tidak ada di rumah. Mulai besok, putranya itu akan dihantui segudang tugas kantor yang bergentayangan.

Sore ini kemunculan dua sosok yang baru saja datang dari aktivitas bulan madunya memasuki ruang keluarga dengan membawa koper. Jika Itachi boleh jujur, sepuluh hari adalah cuti paling singkat yang pernah dirasakannya. Bahkan liburan kenaikan sekolah lebih panjang.

"Waduhh, pulang juga lu Aniki." Komentar Sasuke yang sedang duduk disana.

Itachi dan Izumi memilih untuk menaruh perhatian terhadap Madara dan Mei terlebih dahulu. Membungkuk sopan pada mereka sejenak.

"Gimana ceritanya?" Madara tersenyum setelah melihat keduanya duduk. Alih-alih bertanya tentang suasana Itachi dan Izumi saat sedang liburan, Madara malah melanjutkan kata-katanya dan bertanya tentang bisnis. "Gimana hotel yang tahun kemarin baru dibangun Perusahaan Uchiha? Mantap kan?"

Memang Itachi dan Izumi menginap di hotel bintang lima milik Perusahaan Uchiha yang berada jauh di luar pulau.

Itachi mengangguk sambil tersenyum. "Sangat mantap Pa."

Itachi memperlihatkan ekspresi senang, walaupun ada perasaan tidak rela jika besok dia akan kembali pada realita.

Seorang wanita berambut coklat dengan perut buncit malah khawatir setelah melihat wajah adik iparnya. Dia memang tersenyum, tapi gurat lelah terlihat jelas. Kantung mata Izumi terlihat hitam.

"Papa jadi pengen sekali-kali nginep juga," Balas Madara dengan helaan napas. "Papa juga mau sekali-kali istirahat,"

Ucapan Madara bagaikan sebuah alarm yang berbunyi di pikiran Mei. Mei jadi gelisah sendiri, tumben-tumbenan Madara berpikir ingin istirahat dari pekerjaannya.

"Yaudah Chi, kamu sama Izumi istirahat dulu sebentar. Pasti capek kan? Nanti waktunya makan malam, kamu turun ya."

Itachi segera beranjak dari tempat duduknya sembari menarik lengan wanitanya. "Oke Pa. Aku juga mau beres-beres, mau mandi juga."

Madara hanya mengangguk.

Setelah kepergian dua orang itu, keheningan yang sempat hinggap tergantikan oleh suara Shisui.

".. Pa?" Pria itu memanggil dengan ragu.

"Hmm?"

"Besok Itachi langsung masuk kerja atau gimana?"

Madara menolehkan kepalanya dengan ekspresi datar. "Ya langsung masuk dong Shis."

Onyx Shisui diliputi kelegaan entah kenapa. "Hmm, oke deh Pa. Soalnya aku capek banget Pa akhir-akhir ini ngerjain pekerjaan kantor, ditambah lagi aku juga gantiin posisi Itachi sementara."

"Kamu itu kok malah ngeluh. Kan kamu sendiri yang nawarin, ya kamu rasain sendiri" Balas Madara mencemoh.

"I-iya sih Pa..." Tidak seperti saudara-saudaranya, Shisui tak akan membalas cemohan Madara.

Perasaan menyesal menelusup kedalam hatinya. Bukan karena hanya lelah karena telah mengambil dua posisi di kantor, Shisui juga tidak bisa meluangkan waktunya untuk Kagura.

"Kenapa kok mukanya tiba-tiba galau begitu?" Tatapan menyelidik dilayangkan pada Shisui saat Madara melihat putranya menundukkan kepala.

"Nggak papa Pa." Shisui mengangkat kepalanya dan tersenyum.

"Gua tau nihhhh," Suara Sasuke tiba-tiba menginterupsi. "Pa, yang peka dikit dong. Masa sama anak sendiri nggak peka?"

Madara menoleh, "Nggak peka apanya?"

My Daddy Madara (Season 2)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu