Chapter 56

145 20 38
                                    








"Ebisu?"

Indera pendengaran mereka disapa oleh suara berat seorang pria dari arah belakang. Suaranya terdengar sedingin es saat melihat apa yang baru saja nampak di matanya.

"Lu ngapain?"

Suara Obito sinis, ekspresinya pun terlihat kaku seperti sedang menahan emosi.

Ebisu yang menyadari keberadaan temannya itu langsung memberikan tubuh mungil tersebut pada Rin dan bergerak menjauh. Pastilah temannya itu sudah melihat apa yang ia perbuat— Mencoba menggoda istrinya.

Ebisu mendongakkan kepalanya menatap balas Obito yang ada didepannya. Sepasang onyx itu.. tidak seperti biasanya yang terlihat hangat. Ia mengerti Obito pasti sedang marah sekarang, tapi yang dilihatnya kini, belum pernah ia rasakan samasekali.

"Nggak To," Jawab Ebisu kemudian. Entah mengapa baru kali ini jantungnya berdegup kencang karena takut. "Lo jangan salah paham. G-gua tadi—"

"APA?!" Jawab Obito dengan keras. Onyxnya melotot dengan kening mengerut dalam. Tak perlu dijelaskan lagi bahwa ekspresinya menunjukkan bahwa ia sedang marah.

Merasakan suasana semakin mencekam, mereka— Teman-teman Obito segera menenangkan pria itu. Kakashi segera bergerak menepuk-nepuk pundak Obito. Tapi selanjutnya ia hampir terhuyung karena Obito menepis tangannya dengan gerakan kasar.

"Lo pikir gua nggak bisa ngeliat?!" Tanya Obito dengan sinis. Pria itu maju untuk menyentak kerah baju Ebisu dan menggenggamnya. Sementara urat-urat lehernya timbul karena ia sudah kepalang emosi.

Pria jabrik itu juga melepaskan kacamata Ebisu dengan sekali sentak hingga patah dan jatuh kebawah.

"To, please.." Ebisu memelas, kali ini ia dapat melihat raut wajah Obito dengan sangat jelas karena sudah tak memakai kacamata lagi. "Lo salah paham.."

"LO NGGAK USAH NGELES! MAKSUD LO APA KEGENITAN SAMA ISTRI GUA?!"

Detik berikutnya, Ebisu bahkan belum sempat mengambil napas ketika tiba-tiba saja tubuhnya terbanting ke lantai dengan keras. Kepalanya terlempar ketika tinju melayang keras di bagian kanan wajahnya.

"Obito!" Rin memekik kaget.

Obito mengabaikannya karena sungguh dadanya sudah terbakar karena emosi. Jangan tanyakan lagi suasana cafe yang tadinya hening dan nyaman. Semua pengunjung menghampiri tempat dimana Obito dan yang lainnya duduk. Beberapa dari pengunjung berusaha menghentikan aksi Obito. Tak luput, Kakashi, Guy, Hayate dan Genma yang juga berusaha menghentikan aksi Obito.

"To, sabar To!" Kakashi berteriak, kali ini ia seraya maju untuk berusaha menarik Obito yang masih tetap pada posisinya— Berada di atas tubuh Ebisu.

Setelah bersusah-payah, akhirnya Kakashi berhasil memisahkan Obito dari Ebisu. Tentu saja Kakashi mengarahkan tenaganya yang cukup ekstra hingga Obito akhirnya lepas dari Ebisu.

Rin yang melihat itu cukup lega karena akhirnya Obito dapat menghentikan aksinya. Dengan desakan lembut, Rin mendorong Obito sedikit lagi untuk mundur, membuat jarak yang aman.

"Ya ampunn broo," Guy memekik terkejut saat melihat wajah Ebisu lebam-lebam. Ia segera membantu temannya itu untuk bangun. "Lo nggak papa kan?"

Ebisu hanya menggeleng. Ia dapat merasakan tatapan mata hitam itu terus mengarah padanya dan mengawasinya.

"Obito-kun?" Panggil Rin memegang dada bidang didepannya dan memberikan lembut. Hal itu bertujuan agar emosi Obito bisa lebih padam lagi. Tapi nampaknya sepasang onyxnya tidak bisa lepas dari Ebisu didepannya.

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now