Chapter 61

155 19 30
                                    





Uchiha Madara tersenyum lebar saat tangannya memegang sebuah map berisi laporan. Sementara disebelahnya, ada seorang pria yang menjelaskan sesuatu tentang isi laporan tersebut. Dari ekspresi wajahnya saja sudah diketahui jika suasana hati sang CEO Perusahaan Uchiha tersebut sedang baik.

Bagaimana tidak? Nampaknya hal itu berkaitan dengan isi map dan apa yang sedang dibicarakan oleh pria disamping Madara.

Madara mendapat laporan jika pembangunan proyek yang terhenti dan kacau berbulan-bulan di cabang perusahaannya kini sudah diatasi seutuhnya.

Pria yang menggantikan posisi Mei di kantor itu mengatakan jika keberhasilan ini karena putra sang bos yang sangat ambisius bersama sekretarisnya serius menghadapi masalah ini. Walaupun juga, tentunya tak hanya mereka berdua. Ada beberapa orang yang ikut berkecimpung.

Madara tersenyum bangga. Mengingat, keuntungan yang mungkin bisa diperoleh dari proyek tersebut bisa ratusan miliar atau bahkan bisa diatasnya.

Malam ini, Madara ingin merayakan keberhasilan ini. Tak terlalu berlebihan, tapi sekedar merayakan. Ia pulang ke rumah dengan suasana hati yang baik, kemudian menyuruh putra-putranya untuk bersiap-siap untuk makan malam di luar.

Tapi keempat putranya malah bingung saat mereka semua sudah siap, hanya Madara yang belum siap dan nampak santai.

"Papa mau ngajak kita makan malem diluar kan Pa?" Tanya Itachi mengangkat alis. "Kok nggak siap-siap?"

"Enaknya makan diluar apa dirumah aja?" Sahut Madara santai, ia langsung mendapat tatapan protes dari putra-putranya.

"Papa ngapain suruh kita ganti baju segala Pa?!" Sahut Sasuke dengan nada tinggi. Penampilan pria raven itu terlihat sudah siap ingin pergi makan diluar dengan kemeja formal.

"Ya kalau udah ganti begini, diluar aja!" Lanjut Sasuke dengan kening mengerut.

"Kalian sabar dulu." Jawab Madara menghela napas. "Papa ini lumayan capek. Tapi Papa ingin makan sekali-kali diluar karena Papa punya kabar gembira. Proyek perusahaan Papa yang sempat kacau berbulan-bulan di luar kota, akhirnya diatasi. Ini semua karena kakak kalian."

Empat pasang onyx langsung mengarah pada Obito. Sementara pria jabrik itu agak sedikit terkejut dengan ucapan sang ayah.

"Ya kan To?" Tanya Madara memastikan. "Kamu dan Zetsu sudah bekerja keras. Nanti Papa kasih bonus dua kali lipat buat kalian."

Obito agak terkejut. Ya memang sih, dia dan Zetsu yang berusaha mengatasi masalah ini. Tapi, ini bukan hanya ia dan Zetsu. Masih banyak lagi yang terlibat akan keberhasilan proyek ini.

"Jadi, Papa ingin merayakan keberhasilan ini kecil-kecilan. Gimana menurut kalian?" Lanjut Madara tersenyum.

Mei yang disebelah Madara, tergelitik geli dengan sikap suaminya. Lebih tepatnya ia ingin tertawa melihat putra-putranya sudah siap dengan pakaian rapi. Termasuk menantunya juga.

"Di restoran aja, Pa." Saran Itachi yang sedari tadi diam. "Lagian Papa, kalau bingung kan ngomong dulu kek.. ini kita semua udah ganti baju. Jadi, langsung cabut aja ke restoran Pa!"

Madara mengangkat bahu, "Papa tadi niatnya begitu. Tapi kok badan Papa capek banget rasanya."

Mendengar ucapan Madara, anak keduanya dengan sigap menghampiri sang ayah dan mendaratkan kedua tangannya di pundak Madara. Lalu memijatnya dengan gerakan pelan.

"Papa capek ya? Shisui pijet ya Pa." Ucap pria itu tersenyum.

"Capeknya bakalan hilang Pa kalau udah di jalan. Sekalian aku mau ajak Izumi, boleh nggak Pa?" Tanya Itachi tersenyum.

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now