Hari-hari berlalu dengan menyenangkan. Keluarga Uchiha menjalani rutinitas sehari-hari mereka seperti biasanya. Namun, sedikit berbeda dengan Uchiha Sasuke yang pulang lebih awal dari sekolah. Jika ia selalu pulang sore atau malam, kini pria raven itu pulang dari sekolah siang hari. Jam dua belas kadangkala jam satu.
Tentu saja hal ini dikarenakan Sasuke sudah mulai ujian. Setelah pulang sekolah, Sasuke akan fokus belajar sampai larut malam. Walaupun belajar seperti ini tidak baik bagi kesehatannya, namun tetap saja nasihat dari kakak-kakaknya ditepisnya. Karena ia ingin mendapat nilai tertinggi seperti Itachi.
Setelah belajar seharian, sebuah suara menginterupsi dari balik kamar. Beberapa detik kemudian, muncul lah Itachi yang menatap adiknya dengan miris.
"Sas," Panggilnya. "Udahan dulu. Kita makan malem yuk. Udah waktunya nih, Papa nungguin di bawah."
Bukannya menjawab, Sasuke malah bertanya sambil memperlihatkan lembaran soal.
"Aniki," Panggilnya. "Ajarin dong."
Itachi menghela napas, "Makan dulu, nanti belajar lagi."
"Nggak mau." Sasuke malah menolak, "Satu soal lagi. Nih soal terakhir, nanggung banget."
Berusaha bersabar, Itachi menghela napas dan menghampiri meja belajar Sasuke. Saat ia berdiri disana, barulah nampak jelas soal latihan ujian yang Sasuke perlihatkan.
"Ini mah soal Fisika. Shisui paling jago nih," Ucap Itachi memicing.
"Aniki apaan sih. Lu juga pasti bisa kalee. Dibaca dulu.... Jangan langsung komentar,"
Itachi segera mengangkat lembaran soal tersebut. Hm, ini mah gampang. Tinggal masukin angka ke rumus, sudah ketemu jawabannya. Kenapa Sasuke masih nanya ya?
"Sini, gua ajarin." Ucap Itachi membungkukkan badan. Sasuke langsung terkesiap.
"Ini kan soal kecepatan. Gampang, tinggal masukin rumus doang."
"Aniki baca dulu dong soalnya." Jawab Sasuke dengan tampang gregetan. Ya, kalau tinggal masukin angka, dia bisa.
Itachi diam sejenak untuk membaca lagi soal latihan tersebut. Setelah diperhatikan dengan teliti sekali lagi, Itachi mengangguk paham.
"Jadi gini Sas. Dalam soal kan diketahui sebuah sepeda berjalan lurus ke arah timur sejauh 4 km/jam, terus berbelok ke utara sejauh 3 km/jam. Coba lu gambar deh arah perpindahannya."
"Gambar gimana?" Tanya Sasuke heran.
Itachi menghela napas dan meraih pensil di tangan Sasuke. Ia menggerakkan pensil tersebut hingga terbentuk sebuah garis sesuai seperti di soal. Dari titik awal, ia membuat garis lurus ke timur, kemudian belok ke utara.
"Gini, Sas. Perpindahan itu diukur mulai titik awal sampai titik akhir yang dicapai oleh suatu zat atau benda dengan memperhatikan arahnya. Jadi, dari titik awal, kita coba tarik garisnya sampai titik akhir. Lo pertemukan kedua titik itu hingga kita ketemu sama satu garis."
Sasuke mengangkat alisnya melihat garis yang dibuat oleh Itachi. Hingga terbentuk sebuah gambar segitiga.
"Pertama, kita cari dulu besar perpindahannya. Karena rumus kecepatan rata-rata itu, besar perpindahan dibagi waktu."
Alis Sasuke terangkat. "Cari sisi miringnya?"
Itachi refleks menepuk sekali tangannya sangking gemasnya. "Itu lo tau!"
Belum dua detik, Sasuke sudah menemukan jawabannya membuat Itachi tersenyum bangga.
"Opsi jawabannya yang B, Aniki." Ucap Sasuke. Ia sedikit tak menyangka jika se-simple ini soalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy Madara (Season 2)
FanfictionMenceritakan kisah Madara sebagai direktur di perusahaan Uchiha yang mempunyai anak-anak bandel dan susah diatur. Kehidupannya setelah menikah, sedikit berbeda dari sebelumnya.. Seperti sebuah dongeng yang menjadi kenyataan, kebahagiaan Madara berli...