Chapter 132

162 15 61
                                    













"Izumi, kamu udah siapin kadonya sayang?'

Pria gondrong itu bertanya pada sang istri setelah makan pagi dilaksanakan. Mereka berdua sedang di kamar, siap menghampiri kakak iparnya yang berada di ruang keluarga.

"Udah Itachi-kun," Sahut Izumi tersenyum seraya mengangkat kadonya.

Setelah makan pagi selesai, sepasang suami istri itu berniat untuk memberi surprise pada kakak ipar mereka yang sedang berulang tahun. Tentu saja tak hanya mereka berdua yang merayakan.

Sebuah tas berisi kado yang kebanyakan disukai oleh para wanita. Izumi mendapat ide untuk memberi Rin beberapa make up berupa bedak dan lipstik karena setiap kali mereka ke mall, mereka akan mampir ke toko make up. Meskipun hanya make up, tentu saja brand dari make up tersebut bukanlah kaleng-kaleng, siapapun akan menangis di pojokan setelah mengetahui harganya.

"Kamu kenapa nggak kado yang lain aja sih sayang? Emang bakal di pakai make up nya?"

Izumi terlihat terkejut. "Ya pasti dipakai dong Itachi-kun... Ya emang sih Rin tipe orang yang natural kalau pakai make up. Aku belinya warna-warna soft kok."

Itachi hanya mengangguk kemudian. Sama halnya dengan sang istri, Izumi juga tipe perempuan yang suka berdandan natural. Mereka berdua agak berbeda dengan Mei dengan make up-nya yang selalu mencolok.

Itachi dan Izumi kemudian beranjak dari kamar dan menuju ruang keluarga. Ternyata disana semuanya tengah berkumpul dan berbincang-bincang.

"Jadi Papa ngado apa?"

Itulah kalimat pertama kali yang didengar ketika sepasang suami-istri itu datang. Onyx Itachi dan Izumi mengarah pada Obito yang baru saja melontarkan pertanyaan.

Pria berusia di atas 45 tahunan itu tersenyum penuh arti yang duduk di samping sang istri. Dia meraih sebuah tas besar yang entah apa isinya dan memberikannya begitu saja pada salah satu menantunya.

"Ini dari Papa sama Mama, semoga suka ya."

Segera Rin mengambilnya dan berterima kasih pada keduanya. Rasa penasaran langsung menyerangnya. "Makasih banyak ya Pa, Ma.."

"Buka aja gapapa," Suara Mei terdengar, "Ini yang punya ide Mama... Papa sih oke-oke aja."

Rin mengangguk dengan ragu dan segera membuka isi tas yang diberikan Madara dan Mei. Kedua bola mata coklatnya membola seketika melihatnya.

Meskipun bukan kali pertama mendapatkan tas branded luar negeri, namun tetap saja hal seperti ini masih membuatnya terkejut.

"Ya ampun Pa, Ma... Makasih banyak loh, tas-nya bagus banget.. Aku suka," Ucap Rin tersenyum, ekspresi senangnya tak dapat disembunyikan.

Obito melirik sebuah tas wanita yang berada dalam genggaman Rin. Dia sudah hafal betul sekitaran harga merk tas yang baru saja Rin dapatkan. Tentu saja dia paham karena pernah beberapa kali membelikannya untuk Rin dan harga termurah nya sekitar sepuluh jutaan.

"Ini tas keluaran terbaru, Papa pesen langsung dari luar negeri." Lanjut Mei.

Ucapan Mei membuat semua yang ada disana terkejut kecuali Madara. Madara malah menambahkan lelucon menanggapi Mei, "Mama malah nitip satu pas Papa pesen beberapa hari yang lalu, katanya dia juga mau. Secara limited edition."

Rin membulatkan mata, "Pasti mahal ya Pa..?"

Madara melambaikan tangannya dengan ekspresi santai, "Santai aja.. nggak usah mikirin harganya."

Rin hanya mengangguk dengan perasaan tidak enak.

"Oh, iya Rin.." Suara Shisui menginterupsi, "Ini gua juga mau kasih kado." Pria itu langsung menyodorkan tas berisi sepatu pada kakak iparnya tanpa berbasa-basi lagi.

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now