Chapter 30

308 33 47
                                    









"Sayang?"

Rin terkesiap mendengar suara Obito.

Mendengar Obito yang memanggil dan mengetuk pintu kamar mandi yang kedua kalinya, Rin cepat-cepat membenahi pakaian yang dikenakannya.

Tapi sejenak ia ragu untuk keluar. Bagaimana jika Obito melihatnya memakai gaun tidur yang seksi seperti ini? Apa yang akan dipikirkan oleh pria itu?

Terpikirkan olehnya beberapa waktu lalu, saat Mei mengajaknya ke sebuah toko yang menjual gaun tidur di mall. Walaupun hal ini adalah wajar dilakukan setelah sepasang kekasih menikah, tapi untuk yang pertama kalinya.. membuat Rin bingung sendiri.

Tak mau berlama-lama.. untuk yang sekian kalinya Rin membenahi pakaiannya sendiri dengan tidak nyaman. Sebelum keluar, ia harus memastikan penampilannya tak terlalu berlebih-lebihan.

Menghela napas, Rin membuka pintu kamar mandi dengan pelan.

"Obito?" Rin memanggil, ia tak mendapati pria itu di depan pintu. Ia segera melangkahkan kakinya keluar dan pemandangan didepannya membuat Rin menahan napas.

Tak jauh darinya, suaminya itu yang sedang berdiri di samping ranjang, tengah membuka bajunya. Alhasil, Rin bisa melihat dada telanjangnya yang terekspos dengan jelas. Nyaris membuat Rin kesulitan bernapas.

Saat Obito menyadari kedatangannya, pria itu berbalik menghadap istrinya. Sedetik kemudian, wajah Obito berubah terkejut. Rin semakin dibuat sulit bernapas tatkala pandangan pria itu jatuh pada pakaian yang dikenakannya.

Rin tidak siap dengan apapun yang Obito pikirkan tentang dirinya. Ia tak tahu harus berbuat apa. Apalagi beberapa detik kemudian, ia melihat Obito maju beberapa langkah menujunya sekarang.

"Kok lama?" Tanya Obito, wajahnya memerah. "Aku nungguin kamu dari tadi sayang."

"K-kamu.. nggak tidur, To?" Tanya Rin. Nadanya gugup. Melihat pria itu yang terus menatapnya dengan dalam, membuat Rin jadi semakin gugup. Tapi entah perasannya atau apa, deru nafas Obito menjadi berat dan dalam.

Obito hanya menggeleng. Dan jawaban selanjutnya yang meluncur dari bibir Obito membuat dada Rin berdesir hebat.

"Aku..  belum mau tidur." Ucapnya, tangan pria itu berpindah ke lengan telanjang istrinya. Mengelusnya dengan gerakan halus. Rin jadi merinding.

Wanita itu bahkan dapat merasakan jari-jari Obito yang memegang lengan telanjangnya, terasa panas. Entah karena cuaca panas malam ini, atau malah karena hal lain.

"Sayang, kamu kelihatan cantik dan..

Seksi."

Rin tertegun sejenak. Ia bergeming dalam bisu.

Satu kata terakhir dari Obito cukup membuatnya terkejut. Tapi disisi lain, jantungnya berdegup kencang karena senang telah dipuji— atau bisa jadi berdebar-debar karena melihat kepala jabrik itu yang kian mendekat ke wajahnya.

















My Daddy Madara



















"Sakura-chan~!"

Yang dipanggil menoleh dan terkejut mendapati seorang pria berambut pirang tiba-tiba muncul di belakangnya.

Saat ini, suasana hotel sepi dan para tamu undangan sudah pergi. Namun ada beberapa di ujung, terlihat Madara dan Mei yang menemani para rekan bisnis mereka—Tentunya rekan bisnis Obito juga.

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now