Chapter 17

251 33 26
                                    






Menginjak minggu ke-dua Sasuke di skors, pria itu tak tahan dan merengek pada Mei untuk membujuk Madara mengembalikan handphonenya. Sasuke ikhlas, se-ikhlas-ikhlasnya jika motor dan dompetnya tidak dikembalikan. Asalkan jangan handphone. Sudah hampir dua minggu ia tidak bisa menghubungi Sakura, membuat Sasuke stress bukan main. Apalagi belajar terus menerus membuat otaknya lelah.

"Sasuke, kalau lelah .. Istirahat di kamar. Mama nggak mau bujuk Papa. Ini pelajaran supaya kamu nggak nakal-nakal di sekolah,"

Sasuke menatap pasrah kemudian melenggang pergi menuju lantai atas. Disana ada Shisui, Itachi dan Obito yang sedang berkumpul. Mereka berbicara, entah apa yang dibicarakan.

"Wait," Ucap Itachi saat merasakan getaran handphone di saku celananya. Saat di cek, senyum tersungging di bibirnya.

"Halo sayang? Kamu dimana?" Tanya Itachi, nadanya terdengar peduli.

"Itachi-kun, aku sama lagi Rin. Sakura juga. Maaf, aku sama mereka jalan-jalan di mall. Baru nyadar kalo Itachi-kun nelpon tiga kali. Maaf ya, Itachi-kun."

Itachi agak terkejut. Tumben-tumbenan Izumi jalan-jalan dengan dua wanita itu. Tapi senyum manis tersungging di bibirnya, "Sekarang kamu dimana?"

"Kita lagi di taksi Itachi-kun. Mau pergi ke Onsen. Kamu mau kesini?"

Wajah Itachi berubah terkejut lagi. Obito dan Shisui menyernyit. Lebih-lebih Sasuke.

"Kenapa Chi?" Tanya Shisui.

"Nggak sayang. Cuma nanya doang. Lagian tumben banget kamu ke pemandian." Jawabnya mengabaikan pertanyaan Shisui.

Terdengar dengusan tawa dari sebrang membuat Itachi tersenyum aneh. "Iya Itachi-kun. Rin yang ngajak. Katanya pengen relaksasi, akhir-akhir ini capek banget. Aku sama Sakura sih oke-oke aja sayang."

"Hati-hati sayang. Kalau mau pulang, telpon aja. Kita bakal nganterin."

"Nggak usah, Itachi-kun. Aku nggak mau ngerepotin kamu. Lagian, aku kan nggak sendirian. Ada Rin sama Sakura. Pulangnya kita mampir ke rumah kamu, boleh kan Itachi-kun?"

Kenapa Izumi masih bertanya?

Itachi tersenyum lembut, "Boleh, Izumi. Hati-hati sayang."

Percakapan berakhir dan Itachi mematikan teleponnya. Pria itu lantas memberi tahu jika Izumi, Rin dan Sakura akan datang. Wajah Obito dan Sasuke sumringah, tapi Sasuke lebih-lebih. Lebih dari seminggu mereka tak bertemu. Jangankan bertemu, berkomunikasi jarak jauh pun tidak, karena handphonenya masih berada dalam genggaman sang ayah.















My Daddy Madara

















Suara deru mesin mobil terdengar di halaman. Sontak para security yang berjaga-jaga, membukakan pagar megah rumah mewah tersebut agar bos mereka bisa memasukkan mobilnya.

Uchiha Madara, melajukan mobilnya setelah pagar terbuka, kemudian ia berhentikan di garasi. Seulas lengkungan tipis tersungging di bibirnya. Pria itu tersenyum saat menggenggam sesuatu di tangannya.

Madara hirup semerbak wangi yang menguar dari sebuket bunga yang ia genggam.

Madara yakin Mei akan menyukai ini.

Madara tahu betul ia bukan anak muda lagi yang cocok bergaya seperti pasangan muda saja. Tapi ini bukan soal tentang percintaan anak muda. Karena sejatinya cinta tak memandang umur. Selagi seorang pria bisa bersikap romantis untuk wanitanya, membuat wanitanya bahagia, apa yang salah?

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now