Beberapa pria sedang berkumpul di sebuah kamar bercat pink yang berhiaskan beberapa boneka dan mainan barbie. Seorang bayi kecil tengah terbaring di sebuah kasur, namun dia tidak sedang tidur.
Sepasang manik kecoklatan nya melihat beberapa pria yang sedang asik berbincang-bincang sembari sesekali menatap si bayi.
Selepas acara makan malam, teman-teman Uchiha Obito memutuskan untuk melihat putri Kakashi, mereka dibuat penasaran meskipun sebelumnya mereka sudah pernah menjenguk pada saat lahiran.
Sementara para wanita masih di ruang makan karena belum selesai menghabiskan makanan mereka. Dua orang tamu wanita itu sedang di temani oleh Hanare, tentu saja. Mereka mengobrol sembari menikmati makanan.
"Rie-chan, bentar lagi kamu berteman sama Keiko-chan ya? Aku udah nggak sabar liat interaksi mereka, Rin." Ucap Hanare nampak antusias. Netra nya menatap ke arah bayi disebelah Rin yang sedang ada di kereta bayi.
Rin hanya tertawa kecil menanggapinya. Sementara Kurenai yang berada di antara mereka menyahut, "Kayaknya masih lama Hanare. Kamu keliatan semangat banget,"
"Nggak ada yang salah kan?" Balas Hanare.
"Waktu itu berjalan cepat. Udah nggak terasa sekarang, Mirai sama Mamoru aja udah gede." Sahut Rin melirik Mamoru yang asik makan.
"Aku setuju sama Rin,"
Ketiga wanita itu sontak menoleh ketika pria yang sedang makan di kursi ujung tiba-tiba menyahut. Memang di antara para pria, hanya Ebisu yang belum selesai menghabiskan makanannya.
Manik coklat Rin berkedip heran. Entah mengapa tiba-tiba saja dia merasa jika Ebisu memang sengaja memperlambat makan malamnya hanya untuk bisa berdekatan dengannya.
"Waktu itu berjalan cepet," Lanjut Ebisu setuju, "Nggak terasa, kayak sekarang.. Kita udah pada dewasa dan beberapa dari kita udah nikah."
Keheningan menyelimuti sesaat. Rin dan Kurenai hanya diam, sementara Hanare mengangguk setuju dengan agak canggung.
"Emang lu gak mau nyusul kita-kita nih yang udah nikah?" Suara Kurenai akhirnya terdengar, membalas ucapan Ebisu sebelumnya.
"Yaa, gua sih belum menemukan wanita yang tepat. Waktunya juga belum tepat, mungkin gua harus berjuang lagi." Jawabnya dengan tenang. Ebisu melepas sedikit kacamatanya dan memberikan kedipan centil pada Rin yang diam menatapnya.
Rin menjadi sangat canggung. Wanita itu segera mengalihkan perhatiannya kembali pada Hanare dan Kurenai. "Aku permisi ke toilet dulu ya."
Entah kenapa hanya diberi kedipan seperti itu sudah membuatnya mual dan merinding. Dia butuh ke toilet untuk menumpahkan segala isi perutnya.
Kepergian Rin membuat Ebisu menghela napasnya dengan berat. Mendadak merasa kosong dan hampa ketika wanita itu ke toilet. Ya dia paham sih, menggodanya seperti ini akan berdampak fatal jika ketahuan oleh Obito. Dia akan masuk rumah sakit lagi dan rawat inap, namun dia selalu tidak bisa menahan diri untuk menggoda jika sudah melihat Rin.
Ebisu kemudian beranjak ke tempat duduk Rin, mengabaikan makanannya di piring yang masih belum habis. Ia tak peduli dengan tatapan Hanare dan Kurenai yang seolah mengawasinya, tempat duduk Rin yang kini diduduki oleh Ebisu membuat Kurenai dan Hanare mendadak bisu dan canggung.
"Tempat yang lain masih kosong, kenapa lu duduk disini?" Tegur Kurenai mengerutkan kening.
"Santai aja kali, gua cuma mau liat Rie." Balas Ebisu beralih menatap bayi yang sedang di kereta bayi. Raut wajah kesal Ebisu yang sempat ditegur Kurenai memudar kembali, ia mengulurkan tangannya untuk mengelus pipi Rie.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy Madara (Season 2)
FanfictionMenceritakan kisah Madara sebagai direktur di perusahaan Uchiha yang mempunyai anak-anak bandel dan susah diatur. Kehidupannya setelah menikah, sedikit berbeda dari sebelumnya.. Seperti sebuah dongeng yang menjadi kenyataan, kebahagiaan Madara berli...