Chapter 70

122 13 20
                                    





Mobil Itachi dan Shisui berhenti di depan sebuah rumah yang sederhana. Sesuai keinginan mereka, mereka akan menjenguk Kagura di rumahnya. Tapi sebelum kesini, tentu saja mereka membawakan Kagura sesuatu berupa makanan.

Saat mereka bertiga mengetuk pintu rumah tersebut, muncul sosok seorang wanita paruh baya yang merupakan ibu dari Kagura. Wanita paruh baya itu tersenyum saat mendapati kedatangan tiga orang— yang ia ketahui mereka adalah teman putrinya.

"Eh, ada Itachi sama Izumi." Sapa Ibu tersebut. Sepasang kekasih itu tersenyum dan berogeji. Shisui pun tak hanya diam, ia ikut berogeji.

"Sebentar, nama kamu siapa? Tante lupa." Ucap wanita itu meringis. Sepasang maniknya menatap pria jakung yang sedang berdiri disamping Itachi.

"Shisui, Tante.." Sahut Shisui tersenyum.

"Ohh, iya.. Tante inget. Shisui ya.. Yaudah kalian masuk aja,"

Mereka semua mengangguk dan masuk kedalam rumah tersebut. Wanita paruh baya berambut hitam itu lalu mempersilahkan mereka semua untuk duduk di ruang tamu. Sementara dirinya memanggil putrinya yang sedang di kamar.

Saat Ibu tersebut membuka pintu kamar Kagura, pemandangan yang didapati adalah putrinya yang terbaring lemas dengan selimut. Wajahnya merah menandakan bahwa ia sedang demam. Kagura tidak tidur, melainkan hanya terbaring dengan badan meringkuk.

Wanita paruh baya tersebut menghela napas kemudian menghampiri putrinya.

"Kagura," Panggilnya. "Didepan ada temen kamu. Itachi, Izumi sama Shisui. Ibu suruh masuk ya ke kamar?"

Tubuh Kagura yang membelakangi arah pintu sedikit menegang. Ibu tersebut bisa melihatnya dari kedua bahunya. Sedetik kemudian, Kagura menoleh dengan kedua mata melebar.

"Shisui, Itachi..?"

Wanita paruh baya tersebut mengangguk sambil tersenyum.

Kagura kelihatannya nampak terkejut. Soal Izumi yang berkunjung kemari, ia samasekali tidak terkejut. Namun kedatangan Shisui dan Itachi lah yang membuatnya terkejut.

"Ibu panggil ya."

Tanpa menunggu Kagura, wanita tersebut langsung melenggang pergi dari kamar Kagura. Sedangkan Kagura langsung beranjak, ia bingung sendiri mendapati dirinya yang seperti orang gila— rambut panjangnya berantakan dan baju tidur yang acak-acakan.
















My Daddy Madara



















"Ma, Papa kok belum pulang?"

Seorang bayi perempuan dengan sepasang onyxnya yang berkilau menatap wajah sang ibu dengan penuh harap. Suaranya terdengar pelat dan nyaring, menggelitik telinga siapapun yang mendengarnya.

Uchiha Fumiko berucap dengan bibir cemberut. Apa yang membuatnya cemberut adalah ia tahu malam ini Papa-nya belum kunjung pulang, tapi Mei sudah mendesaknya untuk pergi tidur.

Malam ini dan seperti biasa, Fumiko menunggu kepulangan Madara dari kantor. Tidak seperti yang dijanjikan oleh Madara tadi pagi jika ia akan pulang lebih awal, melainkan berbanding terbalik. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

Mendengar perkataan putrinya, Mei menatap Fumiko yang sedang bermain boneka barbie dengan miris.

"Papa lagi sibuk, sayang." Jawab Mei lembut dan tersenyum, "Ayo, mama antar ke kamar."

Fumiko hanya menggeleng. Bibirnya cemberut. Sejenak perempuan mungil itu beralih pada seorang bayi yang lebih muda satu tahun, Fumiko menukar boneka-nya dengan mobil-mobilan.

My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now