Chapter 146

116 18 35
                                    







Hari-hari berlalu dengan cepat semenjak hari itu. Pada trimester pertama ini Kagura menjadi cepat lelah, wanita itu juga sering merasakan mual di pagi hari. Meskipun demikian, tetap saja perannya sebagai seorang istri tidak ingin dia lalaikan, Kagura masih tetap menyiapkan keperluan sang suami kala akan bekerja ataupun sepulang bekerja.

Pada trimester kedua ini, usia kandungannya yang sudah menginjak enam bulan, tak ada perubahan signifikan pada kondisi tubuhnya. Perutnya sedikit membesar. Hanya saja, gejala-gejala seperti mual, pusing, dan lelah masih menyerangnya. Namun tak separah pada saat trimester pertama.

Kakak iparnya yang merupakan mantan dokter itu menyarankan Kagura untuk rutin makan buah-buahan dan sayur-sayuran. Apa yang Kagura makan nantinya akan sangat berdampak pada si bayi. Di lain itu, tentu saja Kagura sudah mendengar hal tersebut dari dokter di rumah sakit tempat dia kontrol. Apa yang dokter tersebut bicarakan, sama persis dengan kakak iparnya.

Shisui menjadi suami siaga yang selalu menjaga sang istri. Pria itu selalu memenuhi kebutuhan Kagura setiap kali wanita itu meminta sesuatu. Dengan sabar Shisui menurutinya, bahkan pernah suatu malam pria itu pergi ke sebuah rumah makan. Kebetulan, makanan yang Kagura inginkan telah habis karena seseorang sudah mengambilnya terlebih dahulu. Tanpa ada keraguan, Shisui menawari pihak restoran untuk membayar tiga kali lipat asalkan menu tersebut diberikan padanya. Tentu saja hal ini memicu pertengkaran di antara Shisui dan orang yang telah mengambil menu itu terlebih dahulu.

Karena pihak restoran tak mau menerima uang Shisui, mau tak mau Shisui pulang dengan tangan kosong. Emosinya tersulut, namun saat itu ada sebuah ide yang melintas di kepalanya. Tentu saja membuat makanan tersebut.

Butuh waktu satu jam lebih untuk Shisui membuat makanan yang Kagura inginkan. Tapi tak disangka-sangka, justru makanan yang dibuat oleh Shisui membuat nafsu makan Kagura bertambah. Wanita itu bahkan makan dua porsi.

Pagi hari ini di keluarga Uchiha terdapat sedikit perbedaan. Setelah sarapan, bocah-bocah di Keluarga Uchiha— Khususnya Fumiko dan Mamoru, mereka berdua sedang sibuk membenahi seragam baru mereka dibantu oleh sang ibu.

Seragam baru? Ya, tentu saja mereka sudah mulai memasuki sekolah dasar. Di usia mereka— Fumiko tujuh tahun, dan Mamoru enam tahun, mereka berdua didaftarkan oleh ayah mereka ke sekolah dasar. Tentu saja sekolah tersebut masih satu yayasan dengan Taman Kanak-kanak sebelumnya, tentunya sekolah itu adalah sekolah yang memiliki kualitas tinggi, yang pernah ditempati oleh Keluarga Uchiha dulu.

Meskipun jarak usia Fumiko dan Mamoru selisih satu tahun, namun itu bukanlah masalah. Memang anak-anak yang memulai pendidikan sekolah dasar antara umur enam sampai tujuh tahun.

Disisi lain, dua anak lain di keluarga Uchiha sudah memasuki usia satu tahun ke atas. Rie memasuki usianya satu tahun tujuh bulan, sementara Takumi sudah satu tahun.

Dalam perkembangan usia Rie, dia semakin mahir berkomunikasi. Rie sudah mampu merangkai satu atau beberapa kalimat. Anak seusianya biasanya memiliki kosakata mencapai 10—20 kata sederhana. Kata yang diucapkannya juga semakin jelas.

Rie juga mulai lancar berjalan. Namun, dia mungkin masih berpegangan pada tangan seseorang atau sisi tangga ketika menaiki dan menuruni tangga. Kadangkala Rie mulai belajar berlari, meski masih dalam tempo yang lambat. Bahkan, perempuan kecil itu sudah berhasil melompat keluar dari boks tempat tidurnya sendiri.

Lain halnya dengan Rie, Takumi sudah mampu berdiri dan berjalan, meskipun anak lain mungkin belum lancar melakukannya. Kemampuan ini mulai muncul karena kekuatan tulang anak sudah semakin berkembang dan mampu menopang berat badannya, sehingga anak menjadi lebih aktif bergerak.

My Daddy Madara (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang