Chapter 121 (Special Chapter)

162 14 62
                                    












Sinar matahari mengintip dibalik gorden jendela kamar hotel berbintang lima. Wanita berambut coklat masih bergelung dalam selimutnya, berbeda dari sang suami yang sudah bangun terlebih dahulu.

Uchiha Itachi sudah memesan sarapan melalui pelayan hotel yang diantar ke kamarnya. Mendapati istrinya belum bangun dari tadi, Itachi menaiki kasur. Membangunkan Izumi dengan lembut.

"Sayang..?"

Tak ada jawaban yang meluncur dari bibir itu. Tidur Izumi benar-benar nyenyak, dia jadi tidak tega membangunkannya.

Ah, sudahlah... Sebentar lagi juga akan bangun. Pikirnya.

Mungkin kondisi kehamilan Izumi yang membuat wanita itu sangat kelelahan. Di tambah lagi, sejak kemarin mereka berdua jalan-jalan hingga pulang larut malam.

Ini adalah hari libur kelimanya. Dua hari lagi mereka akan kembali pada realita, membuat Itachi enggan memikirkannya.

Disaat waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh, satu jam berlalu setelah terakhir kalinya Itachi membangunkan Izumi. Sekarang wanita itu terbangun dari tidurnya, mendapati kosong di kamarnya.

"Itachi-kun..?"

Izumi memanggil. Segera beranjak dari tempat tidur dan keluar dari kamar itu. Kamar hotel yang ditempati oleh Itachi dan Izumi memiliki private pool dan fasilitas ruang makan, tentu saja mereka membooking kamar yang mahal.

Izumi menuju tempat kolam renang terlebih dahulu yang terdapat didepan pintu kaca besar kamarnya, nyatanya Itachi tidak ada disana. Langkahnya kemudian membawanya ke dapur, akhirnya melihat sang suami yang berkutat dengan beberapa makanan.

"Izumi?" Itachi tersenyum lembut. "Ini, aku pesenin kamu makanan tadi."

"Ini apa Itachi-kun?" Tanya Izumi membulatkan onyxnya.

"Soes sama kue coklat, cocok buat sarapan. Sebentar, aku buatin kamu susu hangat ya. Kamu duduk  aja disitu," Itachi menunjuk kursi didekatnya.

Izumi lantas duduk. Mengamati gerak-gerik Itachi yang sedang membuatkan segelas susu ibu hamil. Wanita itu mengigit bibirnya kala melihat tubuh tegap tinggi itu berkutat dengan fokus, rasanya senang sekali... Itachi memperhatikannya dengan begitu protektif.

"Ini sayang, susunya." Itachi kembali pada Izumi dan menyodorkan segelas susu.

"Itachi-kun?"

"Ya, sayang?"

"Aku pengen jalan-jalan lagi hari ini. Kayaknya ini bawaan bayi,  Itachi-kun.. pengennya jalan-jalan terus."

Itachi tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Nggak papa, mau kemana?"

"Pengen yang seru-seruan Itachi-kun. Pikiran aku jadi mengarah sama taman bermain di deket Gunung Fuji itu loh.. Pengen naik rollercoaster, bianglala, terus masuk rumah hantu.."

Itachi membulatkan mata, "Kamu jangan naik wahana, cukup ke taman bermainnya aja. Liat pemandangan... Bahaya buat kamu sayang kalau naik wahana. Kita keliling aja disana sambil makan-makan gimana?"

Izumi menghela napas kemudian mengangguk. "Iya deh Itachi-kun. Tapi kita kesana ya!"

"Iya sayang .. Yaudah kamu makan dulu. Setelah itu kita siap-siap."

Izumi mengangguk senang dengan berseri-seri. Rona merah muncul di wajahnya, membayangkan berjalan-jalan disana pasti amat menyenangkan. Ketidaksabaran dalam hatinya menjadi bertambah, ingin sekali rasanya langsung bisa sampai sekarang juga.


















My Daddy Madara (Season 2)Where stories live. Discover now