Chapter 8

343 36 36
                                    








"Sasuke-kun, makasih ya. Berkat kamu aku jadi mudah ngerjain soal ulangannya kemarin."

Haruno Sakura terduduk di atas bantal untuk duduk. Di depannya ada meja kotak yang cukup besar yang terdapat tumpukan beberapa buku dan kertas. Dan jangan lupakan, pria tampan bermarga Uchiha yang nyaris membuat wanita itu kekurangan oksigen karena jarak mereka cukup dekat.

Mendengar perkataan Sakura, Sasuke hanya menggeleng. Suasana cukup hening sampai akhirnya Sakura pamit ke dapur untuk mengambilkan Sasuke minum. Saat itu juga Sasuke merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa mencari topik. Karena mereka berdua hanya berdiam diri setelah belajar.

"Makasih ya Ra." Ucapnya saat setelah Sakura kembali dan meletakkan segelas air jeruk di depan Sasuke.

"Uem," Sakura hanya mengangguk.

Hening kembali, Sasuke melirik arlojinya yang ternyata sudah menunjukkan pukul enam sore. Mereka tadi belajar dengan sungguh-sungguh sampai tak terasa waktu sudah beranjak petang. Sebenarnya, Sasuke sudah jenuh dan berniat untuk tak melanjutkan aktivitas belajarnya. Sakura pun sepertinya juga begitu. Dilihat dari raut wajahnya yang tidak se-antusias tadi dan berubah tidak berselera, membuat Sasuke paham wanita itu jenuh pula.

"Sakura." Panggil Sasuke dengan datar. Pria itu mempunyai inisiatif untuk menjadikan otak mereka refresh kembali dengan pergi keluar mencari angin. Toh, tak ada salahnya. Sekarang masih pukul enam.

"Ya, Sasuke-kun?" Tanya Sakura menatap dalam-dalam onyx pria raven itu. Hal yang membuat Sakura terpana adalah, tatapan mata onyx sehitam mutiara yang berkilauan. Sungguh, Uchiha memang mempesona.

"Kamu mau lanjut belajar aja atau keluar cari angin?"

Yah, Sasuke menghela napas diam-diam. Memang, gengsinya gede seperti Madara. Daripada, bicara terang-terangan.. Sasuke lebih suka memutar kata-kata.

"Terserah Sasuke-kun. Aku ngikut aja." Jawab Sakura tersenyum. Pipinya memerah. Kalau sudah begini, Sasuke mau tak mau harus bicara terang-terangan.

Pria raven itu tak menjawab selama beberapa detik hingga akhirnya bibirnya berbicara. "Sebenarnya aku udah capek Ra. Kita lanjut besok aja ya.. Apa kamu masih mau lanjut?"

Sakura segera menggeleng, "Aku juga jenuh dan capek, Sasuke-kun.."

"Kalau gitu, kita lanjut besok. Apa kamu mau keluar aja sekarang?"

Sakura mengangguk antusias. Mata hijaunya berbinar-binar.

Siapa sih yang menolak seorang Uchiha? Ck. Jika ada yang menolak seorang Uchiha, Sasuke pastikan orang tersebut sudah tidak waras.





"Oh, Sasuke-kun.."

Suara tiba-tiba saat kedua insan itu turun tangga membuat keduanya tersentak dan refleks menatap seorang wanita paruh baya berambut kuning. Wanita tersebut nampak senang akan kehadiran Sasuke.

"Sasuke-kun, sudah mau pulang?" Tanyanya terdengar ramah, setelah Sasuke dan Sakura turun tangga. "Jangan pulang dulu, kita makan malam disini aja yuk."

Sasuke segera menghampiri wanita yang sedang berkutat di dapur dengan alat masak itu.

"Tante, Sasuke mau ajak Sakura jalan-jalan keluar.. Boleh, Tante?"

Wajah Mebuki langsung memerah. Sejenak ia tak langsung menjawab melainkan menatap sekilas Sakura yang menunduk. Jika ada Sasuke, anaknya jadi diam begini.

My Daddy Madara (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang