Chapter 92

122 16 62
                                    







"Pa...?"

Uchiha Itachi memanggil sang Ayah yang sedang duduk di kursi kekuasaannya. Pria itu masuk kedalam ruangan kerjanya ditemani oleh sang kakak, Uchiha Shisui.

Mendengar suara pintu terbuka diselingi suara salah satu anaknya, Madara mendongak. Ruangan yang seharusnya diketuk dengan sopan dan tak semua orang bisa masuk, kini Itachi dan Shisui masuk dengan mudahnya.

"Kenapa Chi?" Alis Madara terangkat. Menatap kedua pria itu yang sedang berjalan ke arahnya.

Shisui dan Itachi lantas duduk di sofa. Itachi mengajak sang Ayah ikut duduk disana, karena dia ingin berbicara sesuatu.

Madara berdecak. Helaan napas meluncur dari bibirnya, tapi ia menuruti kemauan Itachi. "Ada apa, hah?"

"Pa... Soal kemarin, kasih aku kepastian dong..."

Helaan napas panjang meluncur dari bibir Madara. Jadi hanya karena soal itu Itachi kemari?

Astaga.. padahal banyak pekerjaan yang harus mereka berdua lakukan. Pasti Shisui ikut menemaninya karena Itachi yang meminta.

"Ya ampun, Itachi... Bisa-bisanya kamu nanya begini ke Papa. Papa kan sudah bilang, masalah itu nanti aja.."

"Papa ini gimana sih?" Kening Itachi mengerut. Ia nampak tidak mengerti dengan jalan pikiran Madara. "Apa salahnya sih Pa kalau aku nikah sekarang? Nggak ada yang salah kan?" Tanyanya. "Ya kan Shis? Lanjutnya mencari dukungan.

Shisui mengangguk. "Bener Pa.. Kasian Itachi,"

Madara geleng-geleng kepala. "Bukan masalah kasihan, Shisui. Masalahnya adikmu ini dalam proses pengenalan disini. Nanti kalau waktunya kerja, Papa nggak ngelarang kok. Mana mungkin Papa ngelarang kalau kalian sudah kerja.."

Itachi menanggapi, onyxnya menyipit."Papa janji ya?"

"Kok keliatannya nggak percaya sama Papa?" Alis Madara terangkat, ia nampak heran. "Kalian lihat Obito.. umurnya masih muda banget pas nikah. Papa nggak ingkar janji. Asalkan.. kalian sudah bekerja."

"Papa jangan bohong loh," Itachi menuding dengan wajah waspada.

Madara berusaha bersabar. "Iyaaa anakku, Itachi..."

Shisui yang melihat interaksi keduanya hanya tertawa kecil.

Suasana tergantikan oleh keheningan selama beberapa saat. Hanya beberapa detik saja sebelum ada sebuah suara yang kembali menginterupsi.

"Kalau kamu, gimana Shis?"

Shisui menoleh pada sang Ayah saat pertanyaan itu dilayangkan padanya. "Eh? Apanya Pa?"

Madara berdecak. "Ya keinginan menikah kayak Itachi.. Kamu mau menikah, kan?"

Shisui tersentak. Mau menikah? Tentu saja. Tapi tidak sekarang dan tidak terburu-buru. Wanitanya saja masih belum muncul.

"Ya mau Pa.. tapi kan nggak ada ceweknya." Jawab Shisui terdengar polos.

Madara merubah ekspresinya menjadi serius. "Kamu mau dikenalin sama anak dari temen-temen bisnis Papa?"

Mendengar pertanyaan Madara, Itachi membulat. Ia memukul pundak Shisui dengan sedikit keras agar pria itu tersadar. "Lah! Lo gimana sih Shis? Kok bilang nggak ada ceweknya?! Terus Kagura lo anggep apa?? Bukan cewek? Bener-bener lo ya.."

"Itachi.. Itachi..." Madara geleng-geleng kepala, memberi isyarat agar pria itu bersikap sopan. "Hey, jangan marah-marah begitu dong."

"Ini Shisui nyebelin banget Pa.. masa Kagura nggak dianggep." Balas Itachi melepaskan tangannya dari pundak Shisui.

My Daddy Madara (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang