Unlimited System Upgrade (Cha Yi Bu Cheng Shen) (001-200)

Unlimited Upgrade System Chapter 35: hunting

Pada saat itu, monster api dan serigala api yang ditaklukkan Chen Feng di Yan Beast Plain semuanya monster kelas satu dengan alam yang sebanding dengan seniman bela diri.

Monster dibagi menjadi sembilan peringkat dan sembilan lapisan, sesuai dengan biksu seni bela diri, prajurit, prajurit, pejuang hebat, raja, kaisar, kaisar, dewa perang, leluhur bela diri, sembilan lapisan dan sembilan lapisan!

Namun perbedaan antara monster dan monk adalah tubuh yang dimodifikasi relatif lemah, sedangkan tubuh monster mampu mengeluarkan kekuatan yang melebihi alam aslinya.Oleh karena itu, jika para biarawan dan monster dari alam yang sama bertemu, umumnya Kekuatan monster bahkan lebih baik!

Selain itu, serigala api binatang api umumnya adalah hewan yang suka berteman, dan mereka memperhatikan operasi terkoordinasi.Bahkan jika Chai Le bertemu dengan sebelas makhluk api dan serigala api ini, mereka harus meminum kebencian di tempat. Chen Feng dapat yakin bahwa serigala api binatang api akan menjaga desa dan pergi keluar dan berburu sendiri Squad memasuki gunung untuk berburu!

“Aku tidak menyangka kalau tuan abadi masih bisa menyerahkan monster ganas seperti Flame Beast dan Fire Wolf sebagai pelayan!” Menara Besi berkata sambil memimpin jalan di depan semua orang.

“Saudara Feng benar-benar luar biasa. Saya juga akan mencoba untuk melihat apakah saya dapat menangkap beruang buta dan menjadi hewan peliharaan!” Palu Besi menggemakan menara, yang segera menyebabkan semua orang tertawa, dan Huang Zhen masih serius. ,Ekspresi tersembunyi!

"Tuan, anak ini tidak tahu apa yang terjadi. Jika Anda memukul anak itu, ada kekurangan otot di kepalanya. Jangan dengarkan omong kosongnya." Menara menjentikkan sepatu berleher besar ke palu.

Melihat gerakan halus dan alami dari menara besi, Chen Feng sepertinya tahu mengapa palu memiliki sedikit masalah dalam pikirannya!

...

Ketika saya datang ke pegunungan dan hutan, matanya penuh dengan batu, pohon raksasa, ilalang, dan hutan Sekelompok orang berjalan dengan hati-hati dan tidak berbicara, karena di depan semua orang ada seekor kelinci yang montok!

Saya melihat menara meminta semua orang untuk berhenti, dan dia sendiri mendekati kelinci kecil itu dengan hati-hati!

Kelinci kecil itu sepertinya merasakan bahaya, mengangkat kepalanya dan melihat sekeliling, panah raksasa di tangan menara besi langsung "menembak" panah panah, melewati mata kelinci kecil itu, dan memakukannya ke tanah!

auzw.com "Cantik!"

Semua pria mengagumi menara untuk sementara waktu, dan menara tersenyum sedikit, tidak bangga padanya.

Chen Feng juga menyaksikan aksi menara besi, melakukannya sekaligus, tanpa kekacauan, dan ketika dia memegang panah otomatis, itu memberi Chen Feng perasaan terintegrasi dengan panah di tangannya!

Perasaan ini tampaknya memberi orang semacam perasaan bahwa selama menara besi memegang busur silang, perasaan itu tidak akan pernah "menembak"!

"Tanpa diduga, di desa kecil, harus ada ahli seperti itu."

Chen Feng melihat ke menara besi dan memuji dengan tulus.

Orang-orang Menara Besi masih dalam usia paruh baya, tetapi mereka masih sederhana seperti anak-anak, dan Chen Feng dipuji oleh Chen Feng.

"Gila--"

Pada saat ini, terdengar suara burung dan semua orang melihatnya, mereka melihat seekor burung raksasa yang menyerupai burung merpati tetapi sepuluh kali lebih banyak dari burung merpati yang melebarkan sayapnya. Jelas terlihat ketakutan oleh suara panah panah. Kepakkan sayapmu dan terbang!

"Ini merpati awan! Biasanya tersembunyi di kanopi rimbun, dan umumnya mustahil menemukannya sama sekali!"

Chen Xiaonian memandang merpati awan yang terbang menjauh dengan ekspresi patah hati di wajahnya, dan berkata, "Jika kita tahu bahwa merpati awan tersembunyi di pohon itu, kita bisa makan daging merpati!"

“Ya! Merpati awan ini memiliki berat setidaknya empat puluh kati, cukup untuk membiarkan semua orang di desa kita mendapatkan sekerat daging!” Wu Mei berkata dengan sedikit penyesalan.

"Sayang sekali ..." Palu itu menghantam bibirnya.